Kementerian PUPR Normalisasi Sungai di Jakarta

Kamis, 23 Februari 2017 | 14:06 WIB
Kementerian PUPR Normalisasi Sungai di Jakarta
Kementerian PUPR akan melakukan normalisasi sungai di Jakarta. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Normalisasi Sungai Sunter Terkendala Lahan

Selain Sungai Ciliwung, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan normalisasi Sungai Sunter dengan menambah lebar sungai dari 6 meter menjadi 18 meter, namun terkendala pembebasan lahan, terutama di lahan dekat hulu Kanal Banjir Timur (KBT). Belum tuntasnya normalisasi Sungai Sunter menjadi salah satu pemicu banjir yang terjadi di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Keberadaan rumah di bantaran sungai menghambat aliran sehingga melimpah ke permukiman warga.

“Prioritas utama kami adalah mendukung sisa 10 persen pembebasan lahan oleh Pemda DKI Jakarta sehingga kapasitas sungai dapat diperbesar yang akan mempercepat aliran air ke KBT” kata Imam. Total rencana tanggul sepanjang 35,65 km, dimana telah dikerjakan 28,58 km.

Kapasitas KBT sendiri saat curah hujan tinggi masih memadai, untuk menampung debit air yang masuk dari Sungai Sunter. Selain Sungai Sunter, KBT dengan panjang 23,5 km, juga memotong empat aliran sungai lain yakni Sungai Cipinang, Buaran, Jati Kramat dan Cakung.

Pemda DKI Jakarta telah melaporkan terdapat 36 bidang tanah yang masih harus dibebaskan untuk penyelesaian normalisasi Sungai Sunter. Jika pembebasan lahan bisa dituntaskan, maka persiapan kontrak untuk pembangunan fisiknya juga dapat dipercepat. Pada tahun 2017 ini, diperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian normalisasi Sungai Sunter adalah Rp 14 milyar.

Baca Juga: Pemerintah Sapu Lubang Jalan di Seluruh Pulau Jawa

Sementara untuk penanggulangan banjir yang terjadi di beberapa titik di Jakarta, BBWS Ciliwung-Cisadane telah mengerahkan sejumlah peralatan bantuan berupa perahu karet dan mobil pompa air.

“Perahu karet yang kita miliki ada enam buah dan sudah digunakan sebanyak empat buah. Sementara untuk mobil pompa air sebanyak delapan buah sudah kita sebar dan operasikan,” kata Imam. Ia juga meminta kepada semua Kepala Balai Wilayah Sungai di seluruh Indonesia untuk siaga selama 24 jam selama musim hujan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan membentuk tim pemantau banjir sebagai upaya peringatan dini bencana banjir.

“Kita siapkan peralatan penanggulangan banjir di seluruh wilayah Indonesia,mulai dari pompa air, perahu karet, bronjong, karung pasir dan bantuan lainnya yang diperlukan,” ujar Imam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI