Sampah Plastik Laut Rusak Potensi Ekonomi Wisata Bahari

Kamis, 23 Februari 2017 | 10:36 WIB
Sampah Plastik Laut Rusak Potensi Ekonomi Wisata Bahari
Kampanye pembersihan sampah plastik di laut di Nusa Dua, Bali,Kamis (23/2/2017). [Dok Kemenko Kemaritiman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indonesia dan PBB dalam hal ini badan PBB untuk lingkungan (UNEP) memulai kampanye pembersihan sampah plastik di laut di Nusa Dua, Bali,Kamis (23/2/2017).

"Pada akhir 2025 kami akan mengurangi 70 persen dari sampah plastik. Indonesia, hari ini meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk menanggulangi sampah plastik di laut," ujar Menko Luhut pada acara yang berlangsung di pinggir pantai ini.

Rencana tersebut berisi berbagai strategi dan rencana konkrit di darat, di wilayah pesisir, dan di laut.

Baca Juga: Luhut: Media Elektronik Tak Boleh Jadi Sumber Pemecah Belah

"Pemerintah akan memberikan pembiayaan dalam melaksanakan strategi tersebut hingga 1 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) per tahun," katanya dalam pidato sambutan.

Menurut Menko Luhut dukungan pembiayaan tersebut akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam merealisasikan program nasional Indonesia bebas sampah.

Pariwisata

Lebih jauh lagi, ia menjelaskan bahwa sampah plastik laut telah mengancam kehidupan ikan, mamalia, burung laut, dan terumbu karang di dunia. Parahnya lagi, lanjutnya, sampah plastik laut telah membanjiri pantai yang indah, tujuan wisata dan bahkan pulau-pulau terpencil.

"Mereka yang terkena dampak negatif ekonomi ini adalah penduduk lokal, karena wisatawan tidak akan kembali mengunjungi tempat-tempat yang penuh sampah plastik, " kata Menko Luhut.

Menko Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia telah berhasil melawan pemburu ikan, perompak bersenjata, dan sekarang negara ini siap menghadapi tantangan sampah plastik laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI