Direktur Utama SGMTI, Denis Muratov mengatakan bahwa Black Space telah mengembangkan Kawasan Ekonomi Bebas di Rusia yang berkonsep technopark sejak 3 tahun yang lalu.
Ia mengutarakan bahwa dengan skema KEK akan mengimpor lokomotif dan peralatannya ke MBTK.
Sebagian besar lokomotif dan pelatan kereta api akan digunakan untuk pembangunan jalur kereta api batu bara Maloy (Kutai Timur) ke Taban (Kutai Kartanegara). Total nilai investasinya untuk membangun kereta api tersebut senilai 50 Juta Dolar Amerika Serikat (AS), diawali dengan impor lokomotif kereta api serta gerbongnya senilai 3 juta Dolar AS.
Sedangkan Rusia Railway berencana membangun kereta api angkutan khusus batu bara dari Kutai Barat sampai Balikpapan sepanjang 160 kilometer. Diperkirakan nilai investasi mencapai Rp 21 triliun yang sepenuhnya didanai oleh perusahaan asal Rusia tersebut.
Baca Juga: Kinerja Properti Sektor Kawasan Industri Diyakini Akan Meningkat
”Saya yakin pembangunan infrastrukur dan konektivitas itu penting kita dahulukan. Karena pembangunan kawasan industri sangat tergantung pada konektivitas infastruktur perhubungan. Makanya laut, darat dan udara kita bangun,” kata Awang Faroek.
Dalam kesempatan itu, dia meminta dukungan kepada Dewan Nasional KEK untuk membantu berkoordinasi dengan kementerian terkait supaya perizinan dipermudah, juga terkait pembangunan infrastruktur yang menjadi kewajiban pemerintah pusat.
”Perlu dukungan pusat yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur. Yang pertama adalah pelabuhan. Kedua, tanki timbun. Tiga, berbagai fasilitas perizinan lain yang jadi kewenangan pusat,” katanya.
Terkait masalah administrasi yang harus ditandatangani oleh Bupati Kutai Timur agar lahan KEK MBTK bisa disertifikasi, Gubernur berjanji untuk melakukan komunikasi agar cepat selesai.
Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek yang memiliki komitmen serius membangun KEK MBTK. Dia yakin dengan Gubernur turun tangan, sertifikasi lahan KEK bisa segera selesai. Karena itu sangat dibutuhkan oleh investor.
Sekretariat Dewan Nasional KEK juga membuka help desk untuk memfasilitasi para investor agar betul-betul mendapatkan berbagai fasilitas KEK, serta akan mengkoordunasikan dengan kementerian/lembaga terkait berbagai dukungan pusat yang diperlukan.