Suara.com - Angkasa Pura II (AP II) menyatakan bahwa sebanyak enam bandara di Indonesia pada "net income" tahun 2016 masih mengalami kerugian.
"Kami menangani sebanyak 13 bandara di Indonesia enam di antaranya masih mencatatkan kinerja keuangan yang menunjukkan kerugian," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komplek DPR Senayan, Jakarta, Rabu malam.
Namun ia juga menjelaskan bahwa kondisi kinerja tersebut masih belum mengalami audit sehingga kondisi pasti belum terperinci ruginya. Enam bandara tersebut adalah Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Silangit (Siborong-borong), Depati Amir (Pangkal Pinang), Sultan Thaha (Jambi), dan Minangkabau (Padang).
Oleh karena itu, ia mengatakan sedang menyusun strategi untuk menghindari kerugian. Beberapa langkah yang dilakukan adalah pembentukan rute baru melalui promosi wisata dengan pihak terkait.
Kedua adalah peningkatan kinerja teknologi komunikasi dan informasi dalam pelayanan bandara. Selanjutnya adalah efisiensi operasional bandara. Kemudian, perhitungan kembali harga pokok per segmen usaha, dan yang terakhir adalah tarif adjustment.
Tapi, secara keseluruhan pendapatan Angkasa Pura II mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Hal itu disebabkan seiring naiknya harga tiket pesawat dan jumlah penumpang pesawat yang juga mengalami kenaikan.
"Pendapatan usaha dan laba bersih konsolidasi 2016 mengalami peningkatan dibandingkan realisasi 2016. Pertumbuhannya masing-masing 17,87 persen dan 1,18 persen," katanya.
Paparan hal tersebut disampaikan kepada Komisi VI DPR. Sementara itu, beberapa anggota Komisi VI menyoroti kerja sama Angkasa Pura II dengan berbagai perusahaan luar negeri.
Komisi VI mempertanyakan pilihan kerja sama distribusi logistik dengan perusahaan luar negeri oleh Angkasa Pura II. Padahal hal tersebut dinilai masih bisa bekerja sama dengan perusahaan logistik skala nasional. [Antara]
Enam Bandara di Bawah AP II Masih Merugi, di Mana Saja?
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Kamis, 23 Februari 2017 | 02:26 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Skandal Timah! Bos Sriwijaya Air Hendry Lie Dibekuk Kejagung, Berawal dari Singapura
19 November 2024 | 13:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 09:27 WIB
Bisnis | 09:22 WIB
Bisnis | 09:00 WIB
Bisnis | 08:49 WIB
Bisnis | 08:25 WIB
Bisnis | 08:12 WIB