Suara.com - Banyaknya bank yang menawarkan KPR terkadang membuat masyarakat menjadi bingung harus menjatuhkan pilihan pada bank yang mana. Ditambah lagi dengan semakin gencarnya bank-bank tersebut melakukan promosi. Hal ini harus disikapi oleh masyarakat dengan jeli untuk melihat produk KPR yang sesuai dan jangan hanya terpaku pada satu jenis produk saja.
Dalam memilih KPR, masyarakat bebas dan leluasa untuk memilih sistem KPR seperti apa yang diinginkan sesuai kebutuhan.
KPR adalah salah satu produk perbankan yang paling laris manis di masyarakat dan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan pesat. Dalam memilih KPR yang sesuai, ada beberapa tips yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Apa saja tipsnya? Ini dia ulasannya:
Bandingkan Angsuran KPR yang Ada
Ini adalah hal paling awal yang harus dilakukan oleh masyarakat mengingat banyaknya bank yang menawarkan sistem KPR saat ini. Hal ini memang membuat bingung tapi di lain sisi hal ini akan menguntungkan karena masyarakat bisa membandingkan antara angsuran KPR bank yang satu dengan bank yang lainnya. Pilihlah bank yang menawarkan sistem KPR dengan cicilan yang paling rendah untuk membantu Anda melakukan proses cicilan setiap bulannya.
Bagaimana cara untuk membandingakannya? Silakan Anda datang ke customer service di bank dan tanyakan bagaimana sistem KPR yang diterapkan oleh bank tersebut. Biasanya CS akan menunjukkan tabel bunga dan cicilan KPR yang berlaku. Di sini Anda tinggal memilih mau meminjam uang berapa banyak, berapa lama akan melunasinya dan total cicilan yang akan dibayarkan per bulannya.
Dengan sistem KPR yang sama dengan jangka waktu yang sama, maka Anda bisa untuk membandingkan antara produk KPR yang satu dengan yang lainnya. Ada baiknya jika perbandingan dilakukan dengan memperhatikan berapa jumlah angsuran yang akan dibayarkan setiap bulannya.
Tingkat dan Jenis Suku Bunga
Ada dua jenis suku bunga dalam KPR yaitu suku bunga tetap dan floating. Suku bunga tetap berarti jumlah angsuran KPR yang dibayarkan tetap hingga KPR lunas dibayarkan. Jika Anda memilih sistem KPR ini, biasanya jumlah cicilannya relatif kecil. Suku bunga floating adalah suku bunga yang bisa berubah sewaktu-waktu tergantung gejolak bunga pasar. Jika bank menawarkan suku bunga floating, jika suku bunga di pasar turun maka cicilan yang dibayarkan juga akan turun dan sebaliknya. Jika suku bunga di pasar naik, maka jumlah cicilan yang harus dibayarkan juga akan naik.
Perubahan Suku Bunga
Tentu saja setiap bank yang menawarkan sistem KPR mematokkan suku bunga yang berbeda-beda kepada nasabahnya. Begitupun dengan kebijakan yang diterapkan. Sebelum memilih KPR tanyakan terlebih dahulu kepada bank, apakah mereka berhak untuk melakukan perubahan suku bunga setiap saat atau perubahan suku bunganya didasarkan pada kriteria atau tolak ukur tertentu.
Jika terjadi penurunan suku bunga KPR, apakah penurunan ini akan diberlakukan pada KPR yang sudah dicairkan atau tidak. Jika “iya” tanyakan bagaimana prosesnya dan apakah bank akan melakukan penurunan suku bunga secara otomatis atau nasabah perlu mengajukan permohonan. Pastikan hal ini ditanyakan secara detail kepada bank yang bersangkutan.
Pelunasan KPR
Saat melakukan KPR, tanyakan kepada bank apakah nasabah boleh melakukan pelunasan sebelum waktu yang sudah ditentukan atau tidak. Hal ini perlu ditanyakan apalagi jika Anda berniat untuk melakukan take over dan mencari bank yang menawarkan suku bunga KPR yang lebih rendah.
Biaya KPR
Biaya KPR dapat meliputi biaya notaris, biaya penilaian, biaya pemeliharaan, akta jual beli PPAT, akta perjanjian kredit, akta pemasangan hak tanggungan, premi asuransi kebakaran, dan lain sebagainya. Biaya KPR ini sangat perlu diperhatikan mengingat jumlahnya yang tidak sedikit.