Suara.com - Pemerintah berkomitmen membangun infrastruktur sebagai prioritas utama. Sebab hal tersebut diperlukan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi dan juga mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara Financial Closing Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
“Jadi, memang dalam lima tahun ini kita ingin konsentrasi, ingin fokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur juga membuka banyak lapangan kerja, membuka kesempatan bertumbuhnya UKM-UKM di daerah. Saya juga meyakini infrastruktur akan menumbuhkan investasi dan pemerataan kepada warga kita,’’ kata Jokowi.
Jokowi menyadari membangun berbagai infrastruktur tidak dapat dipenuhi hanya dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) semata. Oleh karena itu, pendanaan pembangunan infrastruktur non-APBN dinilai mempunyai peranan penting dalam mendukung program pemerintah dalam mempercepat pembangunan berbagai proyek infrastruktur di Tanah Air.
“Oleh sebab itu, saya menghargai dijalankannya terobosan-terobosan seperti mekanisme pembiayaan investasi non anggaran pemerintah atau PINA yang melengkapi skema pembiayaan infrastruktur kita, selain skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Private Public Partnership (PPP),” ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyambut baik Financial Closing Waskita Toll Road sebagai proyek PINA pertama ini. Dia berharap hal tersebut dapat mempercepat pembiayaan investasi Waskita Toll Road senilai Rp70 triliun.
“Saya kira kalau cara-cara seperti ini kita lakukan, akan banyak sekali infrastruktur yang dulunya hanya tergantung pada APBN, sekarang tidak. Bisa investasi murni, bisa PPP atau KPBU dan bisa dengan skema lain,” tutur dia.
Lebih lanjut, Jokowi juga telah menginstruksikan kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas untuk segera mensekuritisasi proyek yang sudah dibangun sehingga bisa menghasilkan modal untuk kembali membangun proyek di lokasi yang lain. Dengan demikian akan terjadi keberlanjutan dalam pembangunan infrastruktur.
“Bangun lagi di tempat lain. Jangan yang sudah jadi dinikmati, dapat mingguan, bulanan. Bukan itu tugasnya. Tugasnya itu adalah membangun infrastruktur sebanyak-banyaknya di seluruh Tanah Air,” kata dia.
Jokowi juga menegaskan, agar melibatkan perusahaan-perusahaan di daerah dalam proyek pembangunan infrastruktur.