Suara.com - Memiliki gaji pas-pasan setiap bulannya sering kali menjadi penghalang bagi kita yang ingin menabung atau berinvestasi. Jangankan mau menabung, bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah sangat bersyukur dengan gaji yang pas-pasan.
Apalagi saat ini harga kebutuhan pokok sudah semakin melambung tinggi, keinginan untuk menabung atau berinvestasi rasanya hanyalah sebuah mimpi. Seperti yang kita ketahui, seseorang yang baru saja diterima bekerja pada sebuah instansi atau lembaga akan memiliki gaji yang tergolong “sedikit”. Katakan saja gajinya 3 juta rupiah per bulannya.
Bagi Anda yang baru saja bekerja dan hanya memiliki penghasilan 3 juta rupiah per bulannya, janganlah langsung berkecil hati. Langkah penting yang harus Anda lakukan adalah belajar untuk hidup hemat dan mulailah untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk diinvestasikan.
Pertanyaan yang sering muncul adalah “berapakah dana yang harus saya sisihkan untuk bisa berinvestasi?” Tenang saja, dana yang diperlukan tidak terlalu banyak. Minimal adalah 10% dari penghasilan yang Anda terima per bulannya. Jika Anda rasa persentasenya terlalu kecil, Anda bisa saja menaikkannya menjadi 15% hingga 20%, namun dengan catatan sisa uang dari gaji yang diterima cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
Setelah mengetahui persentase yang akan diinvestasikan, mulailah untuk menyisihkan uang tersebut secara rutin setiap bulannya. Kemudian tentukan apa tujuan dari investasi yang Anda lakukan. Apakah itu investasi jangka panjang atau investasi jangka pendek. Apakah dana yang dibutuhkan untuk beberapa tahun ke depan cukup besar atau hanya menunggu uang yang diinvestasikan berkembang.
Dengan mengetahui tujuan investasi, maka akan memudahkan Anda untuk memilih investasi apa yang tepat. Lalu investasi jenis apakah yang tepat untuk Anda yang berpenghasilan 3 juta rupiah per bulannya?
Deposito
Deposito adalah salah satu produk investasi yang banyak dijadikan pilihan bagi setiap orang. Meskipun dalam berinvestasi deposito tergolong kaku alias “money turnover” nya tergolong kecil, namun masih banyak saja orang yang memilih jenis investasi ini. Bunga yang diterima biasanya sangatlah kecil.
Reksa Dana
Produk investasi dalam bentuk reksa dana bisa dijadikan pilihan jika Anda ingin berinvestasi dalam jangka panjang, minimal 5 tahun ke depan. Jenis reksa dana yang bisa Anda pilih adalah jenis reksa dana pendapatan tetap karena memiliki sebagian besar portofolio dalam bentuk obligasi. Produk reksa dana juga bisa dibeli hanya dengan uang 100 ribu rupiah. Hal ini membuat orang yang berpenghasilan kecil sekali pun bisa berinvesyasi. Risiko yang diterima juga tergolong kecil, lho! Bunga yang diterima juga lebih besar dari bunga tabungan pada umumnya.
Asuransi Jiwa Unit Link
Saat berbelanja produk asuransi, biasanya jumlah yang dibayarkan setiap bulan atau setiap tahunnya akan dialokasikan ke dalam dua jenis kebutuhan yaitu kebutuhan proteksi dan kebutuhan pengembangan investasi. Sebelum memilih produk asuransi, biasanya akan ditanyakan terlebih dahulu karakter dan kebutuhan saat berinvestasi. Hal yang sangat menarik, jenis investasi jenis ini bisa dicairkan kapan saja sesuai kebutuhan (sesuai dengan kesepakatan sebelumnya). Namun premi yang akan dibayarkan jauh lebih tinggi karena asuransi ini bukan tergolong ke dalam jenis asuransi murni.
Investasi Emas
Emas adalah sa;ah satu produk investasi yang menggiurkan. Mengapa? Seperti yang kita ketahui harga emas cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya dan jarang sekali mengalami penurunan secara signifikan. Hal ini menyebabkan banyak orang yang menjatuhkan pilihan investasinya dalam bentuk logam mulia ini. Investasi emas bisa dilakukan dalam jangka waktu 5-10 tahun, dan return yang nantinya diterima juga tergolong besar.
Emas yang dibeli sebaiknya berbentuk batangan yang diproduksi oleh PT Antam. Nantinya Anda akan memperoleh sertifikat yang menjelaskan tentang berat emas, tingkat kemurnian emas, dimensi emas, dan nomor dari emas yang Anda beli tersebut.
Saham
Jenis investasi terakhir adalah saham. Saham tergolong dalam jenis investasi jangka pendek. Namun keuntungan yang diperoleh cukup besar dengan tingkat risiko yang besar pula. Prinsip dalam berinvestasi saham adalah “high risk high return”. Jadi jangan kaget jika harga saham naik turun dalam waktu yang singkat. Jika Anda ingin bermain saham, belajar lah mengenai ilmu-ilmu dasar tentang saham dan berlatihlah bagaimana cara membaca grafik dari akun virtual. Jika Anda merasa sudah bisa bermain, maka Anda bisa terjun langsung pada pasar saham.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
4 Ide Bisnis Fashion Wanita yang Laku di Pasaran
Sukses Jadi Pengusaha dengan Modal 20 Juta Saja
Tips Menyiapkan dan Mendapatkan Dana untuk Lamaran
Published by Cermati.com |