Suara.com - Perlambatan ekonomi global diprediksi masih akan belangsung di tahun 2017 ini. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menganggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN 2017).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku akan meningkatkan kewaspadaannya.
"Yang pasti kami akan meningkatkan kewaspadaan, agar dampaknya tidak terlalu dalam," kata Ani saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2017).
Ia menjelaskan, untuk mengelola APBN, pemerintah tidak bisa lepas untuk terus mengamati perkembangan perekonomian global.
Baca Juga: Para Menteri Bahas Infrastruktur di Menko Perekonomian
Pasalnya, hal tersebut berpengaruh pada target pertumbuhan ekonomi yang akan dimasukkan dalam APBN. Selain itu, perlambatan ekonomi global juga bisa berdampak pada utang negara.
"Pengaruhnya ke perubahan kurs, harga minyak, pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga. Dan ini akan terus menerus kita pantau, melihat dampaknya ke APBN, kemudian bagaimana angkanya akan berubah dari sisi penerimaan dan belanja negara," ujarnya.
Sementara risiko ketidakpastian global, kata dia, dikelola pemerintah dengan rencana penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang terukur.
"Lewat front loading dan masuk ke pasar USD, Euro, dan Yen," katanya.
Baca Juga: Motif Kiriman Paket KTP dari Kamboja, Motifnya Ekonomi