Luhut: Pemerintah akan Jadikan Maluku Lumbung Ikan Nasional 2018

Kamis, 09 Februari 2017 | 21:04 WIB
Luhut: Pemerintah akan Jadikan Maluku Lumbung Ikan Nasional 2018
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. [Dok Kemenko Maritim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah berharap dapat merealisasikan rencana menjadikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional pada tahun 2018. 

“Setelah berkunjung ke pelabuhan, saya lihat semua, saya menemukan ada beberapa inefisiensi yang bisa kita benahi bersama Menteri Perhubungan, maupun dengan Pelindo IV, dan Pertamina,” kata Menko Luhut di Ambon, Rabu (8/2/2017).

Ia juga menjelaskan rencana pemerintah terkait pembangunan ekonomi di Maluku yang akan dilakukan secara efisien. Dengan efisiensi, jelasnya, pemerintah akan menghemat belasan triliun rupiah per-tahunnya.

Baca Juga: RI Terancam Gagal Klaim Ganti Rugi Pencemaran Minyak Nongsa

“Kami akan lakukan pembicaraan di tingkat Menteri sebelum melaporkan kepada Presiden,” ujarnya.

Pada hari yang sama Menko Luhut juga melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tulehu yang berada di Kab Maluku Tengah. Ia mengatakan daerah tersebut akan didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. "Saya sudah cek, pelabuhan itu nanti akan kita pecah menjadi tiga bagian dan menjadi KEK," katanya.

Untuk memajukan pariwisata, Menko Luhut juga peluncuran Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona 2017 di Pantai Halong,Ambon, Maluku.

Dalam sambutannya Menko Luhut mengatakan dirinya sudah berkunjung ke kawasan seluas 420 hektar tanah yang bisa dijadikan pusat aktivitas ekonomi di sana. "Cruise terminal akan dibangun, saat ini sudah ada dua cruise yang merapat di sana. Pelabuhan akan dipecah menjadi tiga bagian, satu untuk penumpang atau wisatawan, satu untuk barang atau cargo, satu lagi untuk nelayan," jelas Menko Luhut.

Masih dalam sambutannya, ia mengatakan pemerintah pusat serius membangun infrastruktur dasar, termasuk pelabuhan, yang akan menjadi hub untuk pemerataan pembangunan di daerah.

"Maluku ini adalah provinsi termiskin nomor tiga di Indonesia, tetapi memiliki indeks kebahagian tertinggi di tanah air. Tidak lama lagi, Maluku akan maju bersama sektor pariwisata," tegasnya.

Menurutnya sektor pariwisata adalah industri yang paling murah dan menyerap tenaga kerja paling banyak, demikian dikatakannya pada acara yang juga diselenggarakan Menpar Arief Yahya.

Pemerintah, katanya, tidak akan mampu mengerjakan sendiri, harus didukung oleh seluruh unsur masyarakat. Ia mencontohkan masalah sampah, jangan lagi ada yang membuang sampah, termasuk plastik ke laut, karena laut adalah aset atraksi andalan Ambon dan provinsi Maluku sebagai daerah tujuan Wisata Bahari.

"Plastik ini kalau dibuang ke laut akan dimakan ikan. Lalu ikan kita makan, anak cucu kita akan mengkonsumsi ikan yang sudah mengandung plastik. Itu akan merusak genetik anak cucu kita kelak,” imbaunya kepada hadirin.

Situasi ini menurut Menko Luhut cukup mengkhawatirkan.“Kemarin saya lihat hasil penelitian dari California AS, ikan yang kita bedah perutnya 62 persen mengandung plastik. Di Makassar, 23 persen ikan sudah rusak karena makan plastik. Saya lagi minta diteliti 15 kota lain di Indonesia, termasuk Ambon inj," jelas Menteri Luhut.

Karenanya, Menteri Luhut berpesan agar jangan membuang sampah plastik di laut. "Kalau itu masih saja dilakukan, akan mencederai anak cucu kita di masa dating,” pesan Menko Luhut seraya mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan bersih-bersih pantai, termasuk dari sampah dan plastik. Ia mengingatkan wisatawan tidak akan datang di kawasan yang kumuh dengan sampah berserakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI