Menurutnya sektor pariwisata adalah industri yang paling murah dan menyerap tenaga kerja paling banyak, demikian dikatakannya pada acara yang juga diselenggarakan Menpar Arief Yahya.
Pemerintah, katanya, tidak akan mampu mengerjakan sendiri, harus didukung oleh seluruh unsur masyarakat. Ia mencontohkan masalah sampah, jangan lagi ada yang membuang sampah, termasuk plastik ke laut, karena laut adalah aset atraksi andalan Ambon dan provinsi Maluku sebagai daerah tujuan Wisata Bahari.
"Plastik ini kalau dibuang ke laut akan dimakan ikan. Lalu ikan kita makan, anak cucu kita akan mengkonsumsi ikan yang sudah mengandung plastik. Itu akan merusak genetik anak cucu kita kelak,” imbaunya kepada hadirin.
Situasi ini menurut Menko Luhut cukup mengkhawatirkan.“Kemarin saya lihat hasil penelitian dari California AS, ikan yang kita bedah perutnya 62 persen mengandung plastik. Di Makassar, 23 persen ikan sudah rusak karena makan plastik. Saya lagi minta diteliti 15 kota lain di Indonesia, termasuk Ambon inj," jelas Menteri Luhut.
Baca Juga: RI Terancam Gagal Klaim Ganti Rugi Pencemaran Minyak Nongsa
Karenanya, Menteri Luhut berpesan agar jangan membuang sampah plastik di laut. "Kalau itu masih saja dilakukan, akan mencederai anak cucu kita di masa dating,” pesan Menko Luhut seraya mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan bersih-bersih pantai, termasuk dari sampah dan plastik. Ia mengingatkan wisatawan tidak akan datang di kawasan yang kumuh dengan sampah berserakan.