Suara.com - Menikah menjadi suatu momen yang penting bagi setiap orang. Pernikahan merupakan awal dari dimulainya perjalanan menjalani kehidupan berdua dengan pasangan. Bila biasanya Anda relatif bebas untuk menentukan berbagai hal sendiri, setelah menikah maka Anda tentu harus saling berdiskusi dengan pasangan mengenai berbagai hal, mulai dari keluarga, pekerjaan, kesehatan, hingga keuangan.
Hal ini bukan semata karena hubungan sebagai suami atau istri, tetapi juga perlu dilakukan agar Anda dan pasangan dapat mempunyai pandangan dan arah yang sama, sehingga dapat bekerja sama dan lebih efektif dalam mencapai tujuan. Umumnya orang banyak menaruh perhatian terhadap karakter dan latar belakang, namun terkadang luput untuk membicarakan mengenai masalah keuangan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari rasa sungkan, malu, atau mungkin memang tidak memikirkan mengenai hal tersebut.
Menjelang pernikahan pun biasanya pembicaraan hanya berkutat seputar biaya resepsi, padahal ini dapat menjadi pembuka untuk membicarakan hal lain yang berkaitan dengan keuangan. Untuk itu, sebelum menikah Anda dan pasangan harus membicarakan hal-hal berikut mengenai keuangan:
Gaji dan sumber penghasilan
Soal uang memang cukup sensitif, termasuk mengenai sumber dan besar penghasilan. Namun sebagai calon suami istri, maka Anda dan pasangan harus saling terbuka agar kedua pihak dapat mengetahui kondisi satu sama lain dengan jelas. Selain itu, dengan mengetahui sumber penghasilan masing-masing, maka Anda berdua dapat lebih mudah dalam merencanakan dan mengelola keuangan setelah berumah tangga nanti.
Utang
Bukan hanya sumber penghasilan saja yang perlu diketahui, tetapi Anda dan pasangan juga harus terbuka mengenai hutang yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Pada umumnya, setelah menikah maka utang yang ditanggung pasangan tentu juga menjadi beban bagi Anda. Untuk itu Anda berdua perlu saling terbuka agar tidak ada pihak yang merasa tertipu.
Kebiasaan keuangan
Hal ini biasanya sudah dapat terbaca saat masih pacaran. Namun tidak ada salahnya untuk menanyakan secara langsung sehingga Anda mempunyai gambaran yang lebih jelas dan juga dapat mendiskusikannya. Kebiasaan ini meliputi pola dan gaya belanja, prioritas pengeluaran, hingga alokasi dana bila ada teman atau keluarga yang membutuhkan bantuan finansial.
Kondisi keluarga yang terkait ekonominya
Ingat bahwa Anda tidak hanya menikah dengan pasangan saja, tapi juga akan masuk ke keluarganya dan juga sebaliknya. Dengan demikian, tanggungan yang dimiliki oleh pasangan secara otomatis juga akan berpengaruh pada Anda. Tanyakan apakah pasangan Anda masih membiayai adik atau saudaranya. Atau apakah Ia memiliki tanggungan yang lain. Dengan demikian, Anda sudah dapat menyiapkan diri untuk hal tersebut.
Rencana pengaturan keuangan keluarga
Rencana ini meliputi pengaturan setelah menikah nanti. Misalnya bagaimana menyiapkan dana untuk membayar cicilan rumah, lalu siapa yang bertanggung jawab untuk kebutuhan pendidikan anak, serta berapa dana yang dialokasikan untuk istri atau untuk keperluan belanja bulanan. Membicarakan hal ini sebelum pernikahan akan membuat Anda lebih mantap dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Hal ini juga akan menghindarkan Anda dari konflik atau perselisihan karena adanya perbedaan pendapat.
Diperlukan Keterbukaan Antara Anda dan Pasangan
Berbicara tentang keuangan kadang dianggap tabu, dan Anda mungkin menghindari karena khawatir dicap materialistis. Namun demikian, membicarakan keuangan sebenarnya sama seperti aspek lainnya, di mana memang perlu keterbukaan antara Anda dan pasangan. Kadang bukan masalah mengenai angka atau kemampuan finansial saja, tetapi diskusi diperlukan karena masalah keuangan juga menyangkut mengenai kondisi emosi dan psikologis. Untuk itu, sebagai tanda komitmen dan cinta Anda pada pasangan, maka membicarakan hal ini sebenarnya sangat penting dan memang diperlukan.
Baca juga artikel Cermati lainnya: