Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR pada 2016 sebesar Rp94,4 triliun atau sekitar 94,4 persen dari target yang dicanangkan yakni Rp100 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Darmin saat menghadiri rapat koordinasi dengan Komisi XI yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia dan perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan, di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan,Kamis (9/2/2017).
“Sedangkan untuk tingkat kredit bermasalah atau non-permorming loan 0,37 persen,” kata Darmin.
Baca Juga: Darmin Tegaskan KUR Tahun Ini Lebih Gencar ke Sektor Produktif
Darmin menjelaskan, sebaran penyaluran KUR pada 2016 masih didominasi di pulau Jawa yakni 54,6 persen. Sementara itu penyaluran KUR di luar Jawa antara lain Sumatra 20,2 persen, Sulawesi 9,4 persen, Bali Nusa Tenggara 7,4 persen, Kalimantan 6,1 persen, Papua 1,6 persen dan Maluku 0,7 persen.
Kinerja tersebut menurut Darmin, sesuai dengan sebaran jumlah usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia, dimana pulau Jawa yang sebarannya paling besar dibandingkan dengan daerah lainnya.
“Karena pertanian paling besar dan perekonomian paling besar di Jawa. Ya sebarannya masih dominan di Jawa," katanya.
Darmin mengungkapkan, penyaluran KUR berdasarkan sektor mikro pada 2016 sebesar Rp 65,6 triliun atau 69,5 persen dari total anggaran. Di sektor ini debitur bisa melakukan akad sebanyak tiga kali dengan sekali akad sekitar Rp 25 juta dan maksimal Rp 75 juta. Sedangkan untuk sektor ritel, plafon yang ditetapkan Rp 500 juta untuk satu kali akad.
"Yang disalurkan pada 2016, ritel sebesar Rp 28,6 triliun atau 30,3 persen, lalu penempatan TKI kecil sekali Rp 177 miliar atau 0,2 persen," ujarnya.