Jokowi Klaim Tol Laut Turunkan Harga Komoditas Hingga 30 Persen

Kamis, 09 Februari 2017 | 12:38 WIB
Jokowi Klaim Tol Laut Turunkan Harga Komoditas Hingga 30 Persen
Presiden Jokowi meninjau Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon, Maluku. [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemerintah terus berupaya mewujudkan pembangunan tol laut guna memudahkan konektivitas antarpulau. Terkini, setelah menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2017, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerjanya menuju Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon, Kamis (9/2/2017). 

Di pelabuhan ini, Presiden Joko Widodo meninjau dua unit Kapal Ferry Ro-Ro yang merupakan program bantuan dari Kementerian Perhubungan guna memudahkan arus barang dan arus manusia yang semakin dinamis di kawasan Provinsi Maluku. Dua kapal ferry itu adalah Kapal Ro-Ro Lelemuku yang melayani rute Saumlaki-Adaut-Letwurung, sementara Kapal Ro-Ro Tanjung Sole melayani rute Namlea-Manipa-Waesala.

"Kita menambahkan dua kapal 500 GT (Gros Ton) yaitu Kapal Lelumuku dan Kapal Tanjung Sole," ujar Presiden Joko Widodo kepada para jurnalis.

 

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Media Arus Utama Luruskan Hoax

Kepala Negara berharap dengan adanya penambahan dua kapal tersebut, harga komoditas yang ada di kawasan Provinsi Maluku bisa mengalami penurunan yang siginifikan mengingat adanya penambahan rute dan kapasitas yang diakomodir dua kapal tersebut.

"Ini sudah dicek harga turun antara 20 persen sampai 30 persen karena adanya rute-rute baru, adanya kapal-kapal baru," ungkapnya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo menyatakan akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon, untuk belajar tentang ilmu kelautan hingga mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan untuk masa depan mereka. "Karena tadi saya tanya tidak ada yang punya," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mendapatkan keluhan dari para nelayan yang tidak bisa melaut pada saat musim ombak. Hal ini dikarenakan kapal yang digunakan para nelayan merupakan kapal kecil yang tidak bisa berlayar pada saat musim ombak.

"Tahun ini di sini juga akan ditambah lagi kapal besar 1500 GT karena tadi saya mendengar banyak keluhan kalau pas musim ombak yang 500 GT ini kadang-kadang berani, kadang-kadang tidak berani jadi memang perlu yang lebih besar," ucap Presiden.

Bukan hanya kapal besar, Presiden Joko Widodo juga berencana menambah 100 kapal rakyat untuk masyarakat seluruh Indonesia mengingat visi maritim Indonesia yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo pada awal pemerintahannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI