Pemerintah Secara Masif Benahi Kerusakan Jalan

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 08 Februari 2017 | 01:12 WIB
Pemerintah Secara Masif Benahi Kerusakan Jalan
Menteri Basuki Hadimuljono saat audiensi dengan Ketua Umum REI periode 2016 – 2019 Soelaeman Soemawinata. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berjanji segera menangani secara masif kerusakan jalan nasional di berbagai daerah di Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, mengaku telah memerintahkan para Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) maupun Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk segera melakukan penanganan darurat untuk kerusakan jalan dan jembatan pada ruas jalan nasional dalam rangka menjaga pelayanan publik.

"Kita akan percepat perbaikannya. Minggu ini saya instruksikan semua personel di Balai-Balai Jalan sudah turun ke lapangan untuk menangani perbaikan jalan di seluruh Indonesia," katanya.

Ditegaskannya, prioritas utama untuk Pantura Jawa, Wangon, Pasuruan dan Gresik, harus segera diperbaiki. Untuk kerusakan jalan di Gresik terjadi karena ada perubahan tata ruang yang sebelumnya adalah daerah rawa yang menjadi industri dan adanya batubara yakni karena dilintasi truk-truk bermuatan besar.

Sebelumnya Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto meminta agar perbaikan jalan saat ini tidak dilakukan dengan cara-cara biasa.

"Ini sudah kondisi darurat, cara penanganannya juga bukan 'business as usual'. Kegiatan di lapangan akan bersifat masif. Untuk itu, para Kepala Balai agar segera mengerahkan semua sumber dayanya terjun ke lapangan," kata Arie.

Arie menegaskan hal tersebut mengingat semakin meluasnya kerusakan jalan nasional akibat cuaca ekstrem, yang menurut BMKG akan berlangsung sampai dengan Maret 2017.

Disamping faktor cuaca, kerusakan parah juga diakibatkan sistem drainase jalan yang kurang optimal, beban lalu lintas yang belum bisa sepenuhnya dikendalikan dan perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan terjadinya "run-off" air permukaan.

"Perbaikan jalan, umumnya berhasil baik jika dilakukan pada musim kering. Namun bila kita terus menunggu hingga akhir puncak musim hujan pada Maret 2017, hal tersebut akan membahayakan keselamatan pengguna jalan. Saat hari tidak hujan kita tambal dengan lapisan semi permanen yang bersifat sementara. Namun saat musim panas nanti akan dilakukan penanganan permanen," katanya.

Hanya saja, baik Menteri PUPR Basuki Hadimuljono maupun Dirjen Bina Marga tidak merinci berapa anggaran yang disiapkan untuk perbaikan jalan tersebut. [Antara]

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI