Realisasi Pertumbuhan Ekonomi 2016 Sesuai Prediksi BI

Selasa, 07 Februari 2017 | 16:08 WIB
Realisasi Pertumbuhan Ekonomi 2016 Sesuai Prediksi BI
Gedung Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin , Jakarta Pusat, Minggu (1/5/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 tercatat sebesar 5,02 persen, membaik dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 4,88 persen. Capaian ini sesuai dengan prakiraan Bank Indonesia.

Secara triwulanan, ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2016 tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibanding capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,01 persen (yoy). "Kondisi ini terutama akibat melambatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan kebijakan penghematan belanja pemerintah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, dalam keterangan resmi, Senin (6/2/2017).

Pertumbuhan ekonomi tahun 2016, khususnya di triwulan IV didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga, perbaikan kinerja investasi, dan peningkatan ekspor. Konsumsi rumah tangga masih tumbuh cukup kuat didukung oleh terkendalinya inflasi.

Baca Juga: BPS Akui Pelaku Bisnis di Kuartal IV 2016 Lebih Pesimis

Peningkatan kinerja investasi terutama didorong oleh pertumbuhan investasi nonbangunan dalam bentuk kendaraan dan peralatan lainnya. Perbaikan ini terindikasi pada kinerja sektor pertambangan dan perkebunan yang meningkat. Di sisi lain, investasi bangunan masih melambat sejalan dengan belum kuatnya dukungan investasi sektor swasta. "Sementara itu, kinerja ekspor menunjukkan perbaikan yang signifikan seiring dengan mulai meningkatnya harga beberapa komoditas seperti harga batubara dan minyak sawit (CPO)," ujar Tirta.

Ke depan, BI memperkirakan ekspansi perekonomian masih terus berlanjut di 2017. Perkembangan harga komoditas yang membaik dan perbaikan ekonomi dunia yang terus berlangsung diharapkan dapat menopang kinerja ekspor Indonesia. Dengan permintaan domestik yang masih solid dan peningkatan permintaan dunia, investasi diperkirakan terus membaik. Penurunan suku bunga juga diharapkan dapat mendorong kinerja konsumsi RT dan investasi didukung oleh implementasi Paket Kebijakan Pemerintah.

"Di sisi lain, pemanfaatan ruang pelonggaraan moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan akan turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi ke depan," jelas Tirta.

BI menyatakan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi. Dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga, perekonomian Indonesia akan dapat tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi secara berkesinambungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI