Kawasan Tanah Kosong Tempuran Tulungagung Diubah Menjadi RTH

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 07 Februari 2017 | 14:52 WIB
Kawasan Tanah Kosong Tempuran Tulungagung Diubah Menjadi RTH
Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong perbaikan kualitas lingkungan permukiman. Salah satunya membangun ruang  terbuka  hijau (RTH) yang  memiliki  fungsi  utama  sebagai  penunjang  ekologis  kawasan  yang  juga diperuntukkan  sebagai  ruang  terbuka  penambah dan pendukung nilai , kualitas  lingkungan dan budaya suatu kawasan. 

"Disamping pembangunan infrastruktur berskala besar, kami juga memfokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar bagi masyarakat miskin di perkotaan, misalnya penyediaan air minum, sanitasi, pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan penataan kawasan kumuh,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam keterangan resmi, Sabtu (4/2/2017).

Salah satu RTH yang telah selesai pengerjaannya tahun 2016 adalah RTH Kali Ngrowo di Kabupaten Tulungagung, Jawa Tengah yang merupakan percontohan pembangunan RTH dengan memanfaatkan sempadan Sungai Ngrowo dan kawasan ‘tempuran’ sungai.

Baca Juga: PUPR Klaim 10 Jalan Nasional Alami Kerusakan, Ini Penyebabnya

Kawasan tempuran adalah lahan kosong akibat penumpukan sedimen pertemuan dua aliran sungai, oleh masyarakat sekitar sehingga disebut sebagai kawasan "tempuran" ( pertemuan dua aliran sungai).

Lahan ini kemudian diolah sebagai RTH aktif dengan menggunakan konsep design with nature yang dilengkapi dengan sitting group, area bermain anak dan arena bermain papan luncur atau skate board.

Penataan RTH Kali Ngrowo sepanjang 6,7 Km dengan luas total 2,68 Ha ini dimaksudkan untuk menambah luasan RTH di Kabupaten Tulungagung dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman bantaran sungai serta diharapkan menjadi sarana rekreasi dan kebugaran masyarakat sekitar. 

Pembangunannya dilaksanakan selama tahun anggaran 2016 oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan nilai Rp 11,9 milyar dan diselesaikan dalam waktu 150 hari. "Saat ini sudah banyak dimanfaatkan warga untuk olahraga pagi dan berekreasi di sore hari," katanya.

Adapun pekerjaan yang dilaksanakan adalah 6 segmen jogging track sepanjang 6,7 Km, penanaman softscape, sitting grup area, rumah popa air, tempat sampah terpilah, pedestrian, pemasangan lampu panel surya, arena bermain anak, arena skateboard dan sculpture di area tempuran.

Untuk mengangkat unsur lokal yaitu seni tradisional ‘dhodhog’ dibuat landmark kawasan dengan bentuk dhodhog di area tempuran. Diharapkan RTH Kali Ngrowo ini menjadi kebanggaan masyarakat Tulungagung serta sebagai percontohan penataan kawasan di sempadan sungai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI