Isu Masuknya Jutaan Pekerja Cina ke Indonesia Tidak Masuk Akal

Selasa, 07 Februari 2017 | 14:25 WIB
Isu Masuknya Jutaan Pekerja Cina ke Indonesia Tidak Masuk Akal
Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan aksi long march dari kawasan Bundaran HI menuju Istana, Jakarta, Senin (31/10). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Keempat, mereka bukanlah pekerja ilegal. Menggunakan istilah 'pekerja ilegal' itu sendiri adalah sebuah kesalahan. Ironisnya istilah itu digunakan oleh pimpinan serikat buruh. Tidak ada yang namanya manusia ilegal, mereka hanya tidak ada dokumen resmi (undocumented) dan terjebak dalam mata rantai perdagangan manusia (traficking) yang dilakukan oleh sekelompok mafia terorganisir.

Kelima, sesungguhnya lawan utama kaum pekerja (asing maupun dalam negeri) adalah pemilik modal yang serakah dan sistem ekonomi Kapitalisme yang menjadikan pekerja sebagai budak semata. Sistem ekonomi ini, bukanlah untuk kemakmuran kelas pekerja, tetapi sebaliknya, untuk kepentingan dan kemakmuran kelas pemilik modal. "Kalau modal saja tidak mengenal kebangsaan, maka perjuangan kaum buruh juga harus keluar dari sekat-sekat nasional," tutur Vivi.

FPD menyerukan kepada seluruh buruh dan rakyat Indonesia untuk menentang segala bentuk sentimen rasial yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat kita. FPF menolak perspektif nasionalisme sempit yang justru memecah belah persatuan buruh. Selain itu, para pekerja berhak hidup dan bekerja dimanapun ia inginkan untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Ini seharusnya menjadi prinsip yang harus kita perjuangkan bersama.

FPD juga menyerukan kaum buruh untuk bersatu dan bersama-sama melawan sistem ekonomi Kapitalisme yang menindas kaum buruh. "Membangun solidaritas tanpa batas antar seluruh elemen kaum buruh, tani, mahasiswa, perempuan dan rakyat tertindas lainnya tanpa memandang suku, agama dan ras," pungkas Vivi.

Baca Juga: Urine Berbau Menyengat, Waspadai Kondisi Penyakit Berikut!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI