Pemerintah Permudah Investasi Swasta untuk Pembangunan Jalan Tol

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 04 Februari 2017 | 09:54 WIB
Pemerintah Permudah Investasi Swasta untuk Pembangunan Jalan Tol
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Arie Setiadi Moerwanto. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan bahwa pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan dalam berinvestasi. Berbagai kemudahan ini meliputi penyederhanaan proses pengadaan infrastruktur, fasilitasi persiapan proyek, dukungan pengadaan dan pembebasan lahan.

"Caranya melalui pembetukan Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), pemberian fasilitas fiskal dan adanya jaminan dari pemerintah melalui PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia," kataArie dalam keterangan resmi, Sabtu (4/2/2107).

Salah satu infrastruktur yang banyak ditawarkan untuk dikerjakan oleh pihak swasta yakni jalan tol. Arie Setiadi Moerwanto mengatakan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km dalam waktu 5 tahun tersebut tidak mudah. Berbagai terobosan diperlukan agar target tersebut tercapai.

 

Baca Juga: Infrastruktur Berkontribusi Naikkan Peringkat Investasi Indonesia

Dalam rangka mendapatkan kepastian ketersediaan lahan, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Mahkamah Agung. Sebagai contoh, bila pemilik lahan tidak menerima besaran ganti rugi dapat mengajukan keberatan ke pengadilan negeri. Pengadilan akan memutuskan dalam waktu 14 hari sehingga dari sisi waktu semua menjadi terukur.

Dari sisi pendanaan, penggunaan mekanisme dana talangan dari BUJT turut mempercepat pengadaan tanah.

"Dengan adanya mekanisme dana talangan, begitu harga disepakati, BUJT dapat langsung membayar dan dana talangan BUJT tersebut dapat diajukan kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk diganti," kata Arie.

Menteri Basuki juga menyampaikan bahwa dana talangan dari LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol hingga Desember 2016 sebesar Rp15,75 triliun. Untuk tahun 2017, total dana talangan LMAN Rp20 triliun dengan alokasi untuk pengadaan lahan jalan tol sebesar Rp13 triliun, sedangkan sisanya untuk pelabuhan, kereta api dan lainnya.

Inovasi lain untuk mempercepat pembangunan jalan tol yang tidak menarik bagi investor, seperti Tol Trans Sumatera, pelelangannya digabungkan dengan lelang ruas tol yang di tawarkan di pulau Jawa yang lalu-lintas hariannya sudah tinggi.

"Dalam lelang pembangunan jalan tol di pulau Jawa, kita syaratkan dalam klausul lelangnya adalah berapa panjang jalan tol yang akan dibangun di Sumatera. Sehingga semua program pembangunan bisa berjalan dengan baik,” tambah Arie.

Skema penggabungan atau bundling infrastruktur juga bisa digunakan untuk memecahkan beberapa masalah sekaligus. "Misalkan saja rencana pembangunan jalan Tol Semarang-Demak, dapat diselesaikan dengan upaya mengatasi problem banjir Semarang. Jalan tol kita geser ke utara, dimana konstruksinya berfungsi juga sebagai pengendalian banjir. Sehingga pengentasan kemacetan, pengendalian banjir dan penataan kawasan kumuh, itu yang kami dorong,” tambah Arie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI