"Dengan langkah itu, orang yang tidak mengenyam bangku sekolah sekalipun bisa mendapatkan sertifikasi kalau memang nyatanya mampu lulus dalam uji kompetensi itu," katanya.
Selama ini, menurut Hanif, investasi sumber daya manusia (SDM) dianggap hanya melalui pendidikan formal, padahal pelatihan kerja bisa jadi terobosan bagi percepatan investasi SDM.
"Pendidikan formal memang penting dan wajib. Tetapi itu lebih ke arah jangka panjang, sedangkan pelatihan kerja juga penting dan bisa untuk jangka pendek, menengah, dan juga panjang," katanya.
Untuk itu, ujar dia, perusahaan di Sumut diminta ikut terlibat dalam program pemagangan nasional yang merupakan salah satu terobosan percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja dengan program satu perusahaan memagangkan 100 orang per tahun, Gubernur Sumut HT Erry Nuradi menyebutkan, sesuai dengan survei angkatan kerja nasional dan BPS pada Agustus 2016, jumlah pengangguran terbuka di daerah itu ada sebanyak 372.000 orang dari jumlah penduduk yang hampir 14 juta jiwa.
"Sumut terus berupaya menekan angka pengangguran dan berharap selain 10.774 perusahaan yang ada bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, ada usaha baru yang berdiri," katanya.