Dewan Komisaris Tunjuk Yenni Andayani Jadi Plt Dirut Pertamina

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 03 Februari 2017 | 14:59 WIB
Dewan Komisaris Tunjuk Yenni Andayani Jadi Plt Dirut Pertamina
Plt Dirut PT Pertamina (Persero) Yenni Andayani menghadiri acara keterangan pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Manajemen PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus fokus dalam upaya mencapai target-target perusahaan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Pergantian direksi adalah hal biasa dan tidak berpengaruh pada operasional perusahaan yang telah dijalankan secara profesional.

Hari ini, Jumat (3/2/2017) Menteri BUMN Rini Soemarno melalui SK No: SK-26/MBU/02/2017 tentang Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur Jabatan Anggota-anggota Direksi Perusaaan Perseroan (Persero) PT Pertamina telah memberhentikan dengan hormat Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama dan Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur Utama. Selain itu, Menteri BUMN sebagai pemegang saham juga memutuskan untuk menghapus nomenklatur Wakil Direktur Utama untuk efektivitas jalannya kepemimpinan di Pertamina.

Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan sebagai salah satu BUMN besar, Pertamina memiliki organisasi yang mapan dan telah disiapkan menghadapi berbagai macam situasi lingkungan internal maupun eksternal. Pertamina, katanya, telah memiliki sistem dan mekanisme internal untuk menjalankan perusahaan secara kontinu dan baik.



Sebagai bentuk konkretnya, Dewan Komisaris Utama telah memutuskan untuk menunjuk Yenni Andayani sebagai Plt. Direktur Utama hingga ditetapkannya direktur utama definitif dalam jangka waktu 30 hari ke depan. Yenni Andayani saat ini juga menjabat sebagai Direktur Gas.

“Perubahan jajaran direksi lazim terjadi pada suatu organisasi perusahaan, termasuk di Pertamina dan hal tersebut merupakan dinamika biasa dan Pertamina ke depan kami yakini akan semakin solid, semakin profesional dan teguh pada budaya perusahaan untuk memastikan target-target perusahaan dapat tercapai dengan baik,” kata Tanri.
“Kami juga memberikan apresiasi setinggi-tinggi kepada Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang yang sudah memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata bagi Pertamina selama menjabat sebagai Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama,”

Efisiensi di segala lini, peningkatan kinerja operasi yang memperhatikan aspek healt, safety, security, dan environment (HSSE), dan memastikan realisasi berbagai investasi secara tepat waktu dan sasaran, selain juga melakukan penyiapan sumber daya manusia yang andal menjadi amanat pemegang saham yang harus direalisasikan pada tahun ini.

"Pertamina akan fokus dan siap merealisasikan amanat dari pemegang saham karena bagaimanapun Pertamina merupakan BUMN strategis yang harus kita jaga dan dukung bersama menjadi BUMN yang kuat dan bersaing di level global," tambah Yenni.

Pada tahun lalu, produksi migas sebanyak 656 ribu barel setara minyak per hari terdiri dari 313 ribu barel minyak per hari dan 1,99 bscfd gas. Tahun ini, Pertamina telah menaikkan target produksi migasnya menjadi 669 barel setara minyak per hari, yang terdiri dari 333 ribu barel minyak per hari dan 2,08 bscfd gas. Adapun kapasitas panas bumi Pertamina tahun ini ditargetkan mencapai 617 MW bertambah signifikan dibandingkan dengan 2016 sebesar 512 MW karena tuntasnya beberapa proyek panas bumi perusahaan.

Dari aspek pengolahan Pertamina bertekad untuk dapat meningkatkan keandalan kilang dengan mengurangi unplanned shutdown dan juga meningkatkan yield valuable product. Tahun ini Pertamina menaikkan target yield valuable product menjadi sekitar 79%, lebih tinggi dari target yang telah dicanangkan dalam RKAP 2017 sekitar 77%.
Megaproyek pengolahan dan petrokimia juga akan memulai tahapan yang signifikan tahun ini dengan akan dilakukannya peletakan batu pertama beberapa proyek kilang, yaitu RDMP RU V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, dan NGRR Tuban sepanjang tahun ini. Ketiganya memang ditargetkan untuk selesai dalam rentang waktu 2019, 2021, dan 2022 dengan hasil produksi yang memenuhi spesifikasi Euro 5. Adapun, RDMP RU VI Balongan yang akan dilaksanakan secara independen oleh Pertamina ditargetkan selesai 2020 dan akan memulai kegiatan basic engineering design (BED) pada pertengahan 2017.

Fokus utama untuk bidang pemasaran setelah sukses meluncurkan berbagai varian produk yang telah direspons positif oleh konsumen, Pertamina bertekad untuk mempertahankan volume penjualan BBM retail non subsidi di atas 45 juta kiloliter dalam setahun dengan mutu layanan yang semakin meningkat. Tahun ini juga akan menjadi ujian bagi Pertamina untuk mendukung program pemerintah berupa BBM Satu Harga dan juga pendistribusian Elpiji 3kg tepat sasaran, termasuk penyiapan infrastruktur yang dibutuhkan.

Pertamina menargetkan penjualan gas perusahaan secara total sebesar 1.179 ribu BBTU dalam setahun. Setelah menuntaskan beberapa proyek infrastruktur gas, seperti pipa Arun-Belawan-KIM-KEK (482 KM), Muara Karang-Muara Tawar (30 KM), pipa Porong-Grati 56 KM), Pertamina tahun ini fokus menyelesaikan pipa transmisi gas open access Gresik-Semarang (271 KM).

Untuk merealisasikan berbagai proyek dan upaya mencapai target-target operasional perusahaan tersebut, Pertamina akan belanja modal sebesar 6,67 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Dengan peningkatan kinerja operasional, efisiensi di segala lini dan memperhatikan tren perkembangan harga minyak dunia Pertamina menargetkan laba bersih perusahaan pada tahun 2017 sekitar 3 miliar Dolar AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI