Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto telah ditetapkan menjadi salah satu dari Advisory Board pada Center For Strategic & International Studies (CSIS) untuk program di Asia Tenggara. Penetapan Dwi Soetjipto terhitung mulai Rabu (1/2/2017).
Sebagai Advisory Board, Dwi Soetjipto dipercaya untuk memberikan masukan strategis untuk mendukung dan memperkuat riset serta program-program yang dijalankan CSIS di Asia Tenggara. Dengan latar belakang dan keahilannya, Advisory Board dapat dijadikan sebagai rujukan dan tempat berkonsultasi secara ad hoc serta berhak atas laporan kemajuan pelaksanaan program.
Keanggotaan Advisory Board CSIS untuk Asia Tenggara cukup prestisius karena diisi oleh beberapa pemimpin dunia, baik pembuat kebijakan maupun masyarakat bisnis dunia, seperti William Cohen, Menteri Pertahanan Amerika Serikat periode Januari 1997-Januari 2001, Stephen Green, President, Chevron Asia Pacific Exploration and Production Company, Iain McLaughlin, President, ASEAN Business Unit, The Coca-Cola Company dan juga Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode Oktober 2009 s.d. Oktober 2014 Marty Natalegawa.
Baca Juga: Arif Puyono Minta Kepemimpinan di Pertamina Tak Dipolitisasi
Sebagai Advisory Board, Direktur Utama Pertamina memiliki akses terhadap berbagai manfaat program CSIS, termasuk berinteraksi dengan pimpinan berbagai negara, di Amerika Serikat dan Asia, serta para menteri dan juga program-program penting lainnya di CSIS.
“Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Pertamina, Direktur Utama sebagai salah satu putra terbaik bangsa telah mendapatkan kepercayaan sebagaiAdvisory Board dari sebuah lembaga berpengaruh dunia bersama para pemimpin bisnis dan pemimpin dunia lainnya. Kami berharap ini semakin memperkuat posisi Pertamina yang memiliki visi sebagai World Class Energy Company,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, di Jakarta, Kamis (2/2/2017).