Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan aktivitas penjualan pasar apartemen di kawasan Jakarta dan sekitarnya masih cenderung stagnan. Namun pada tahun ini, JLL memprediksi prospek penjualan apartemen akan semakin bagus.
"Aktivitas pasar kondominium (apartemen) secara umum tidak mengalami perubahan yang signifikan selama 6 bulan ke belakang," kata Head of Residential JLL Indonesia Luke Rowe di Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Menurut Luke Rowe, pasar properti saat ini cenderung stagnan baik dari segi harga maupun penjualan karena sentimen pasar yang dinilai masih belum merespons positif meski ada ekspektasi.
Baca Juga: Sepanjang 2016, Stok Perkantoran di Jakarta Masih Tinggi
Dia mengungkapkan, sejumlah ekspektasi yang dimaksud antara lain adalah program amnesti pajak yang diharapkan dapat mendorong aktivitas sektor properti di Tanah Air.
"Saat ini para pengembang terbilang cukup aktif memasarkan produk baru dibandingkan triwulan sebelumnya, walaupun belum mengindikasikan adanya penjualan yang signifikan," katanya.
Sebelumnya, konsultan properti Colliers International menyatakan pihak pengembang apartemen di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini cenderung menahan peningkatan harga karena pertumbuhannya relatif stagnan.
"Memang sekarang kondisinya di Jakarta, developer cenderung menahan harga," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam paparan properti di Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Ferry memaparkan, tingkat kenaikan harga apartemen pada tahun 2015-2016 hanya 3,8 persen, atau lebih rendah dibandingkan tingkat pertumbuhan pada 2014-2015 (10 persen), dan tingkat pertumbuhan 2013-2014 (17 persen).
Dia juga mengingatkan, pada awal tahun 2016 diprediksi bakal ada 30 proyek aparteman yang akan diluncurkan pada 2016, tetapi ternyata realisasinya yang selesai hanya 15 proyek apartemen atau separuhnya.
"Jadi ada beberapa delay (ditunda) yang mau masuk 2016, kemungkinan akan realisasi 2017 atau lebih lama lagi," kata Ferry Salanto.
Dia berpendapat, meski telah digembar-gemborkan bahwa dana amnesti pajak akan masuk ke sektor properti, tetapi pada saat ini masih belum terlalu terjadi dan diperkirakan dampaknya baru bisa benar-benar dirasakan dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan. (Antara)