Suara.com - Kartu kredit hadir sebagai kemudahan transaksi sehari-hari, Anda tidak perlu kerepotan lagi untuk membawa uang tunai dengan jumlah dan volume yang banyak untuk pembayaran transaksi bernominal tinggi. Anda pun tidak perlu menyediakan uang sebelum memakainya, karena kartu kredit mempunyai sistem sama dengan utang kepada bank.
Akan tetapi, di balik segala keuntungan dan manfaat yang ditawarkan oleh kartu kredit, masih banyak sebagian masyarakat yang salah memahami kegunaan dan cara kerja kartu kredit tersebut.
Kesalahpahaman tersebut dapat merugikan kondisi finansial penggunanya. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta di balik kartu kredit yang harus diketahui.
Memotong kartu sama dengan menghentikan fasilitas kartu kredit
Mitos ini tidak benar, faktanya, memotong kartu tidak melepaskan Anda dari tanggung jawab. Memotong kartu kredit sama dengan tidak memakai kartu kredit tersebut, tetapi bukan berarti lepas dari fasilitas kartu tersebut. Sebaiknya, jika Anda ingin menghentikan fasilitas kartu kredit, konsultasikanlah pada bank penerbit kartu. Kemudian, lakukan langkah-langkah penghentian fasilitas kartu kredit sesuai yang diminta
Salah satu contohnya mengunjungi bank dan menyiapkan formulir atau dokumen pelengkap. Buatlah kesepakatan hitam di atas putih agar Anda memiliki bukti yang sah di mata hukum, terutama apabila terdapat tindak kriminalitas yang mengatasnamakan kartu kredititu. Menghentikan fasilitas kartu kredit dengan tahapan yang benar dapat menghindari Anda dari risiko kerugian pada nantinya.
Cukup membayar minimum pembayaran
Sebaliknya, anda seharusnya membayar seluruh jumlah tagihan sebelum atau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Jika hanya membayar sebagian, maka Anda akan tetap dikenakan biaya penalti dan denda bunga dari sisa jumlah tagihan. Pembayaran minimum sama saja belum membayar di mata bank penerbit kartu. Pembayaran seluruhnya dan tepat waktu harus sangat diperhatikan agar anda tidak terlilit utang kartu kredit.
Tidak baik mempunyai kartu kredit dengan limit tinggi
Anggapan ini salah terutama bagi pengguna kartu kredit yang cermat, limit yang tinggi sangat menguntungkan. Faktanya, 30% tingkat suku bunga kartu kredit bergantung pada batas maksimum kartu anda, semakin tinggi limit yang diberikan, tingkat suku bunganya akan semakin rendah. Ini berarti jika Anda mendapatkan kartu kedit dengan limit yang tinggi tetapi tetap menjaga tagihan tetap rendah, Anda dapat menikmati suku bunga yang rendah.
Selain itu, bagi pengguna yang bijak menggunakan kartu kredit, limit yang tinggi dapat dijadikan modal untuk usahanya. Contohnya penjual fashion online yang menggunakan sistem pre-order, dapat memesan barang mereka dan membayarnya dengan kartu kredit. Mereka pun tidak akan takut dengan pembayarannya karena mereka melakukan sistem pre-order dan telah mendapatkan uang muka dari pelanggan mereka. Kuncinya adalah pandai memanfaatkan kartu kredit.
Semakin banyak kartu yang dimiliki, Anda akan semakin untung
Jumlah kartu kredit yang terlalu banyak hanya akan membuat anda tergiur untuk memakainya, terutama jika tidak mampu mengontrol perilaku belanja. Kartu kredit yang banyak berarti limit pembelanjaan Anda meningkat, contohnya kartu kredit A mempunyai limit Rp5 juta, kartu kredit B mempunyai limit Rp8 juta, berarti sekarang anda mempunyai Rp13 juta yang dapat dipakai. Walaupun akan mendapatkan fasilitas yang beragam, dana yang akan anda keluarkan untuk biaya tahunan pun akan meningkat.
Jumlah tagihan harus seimbang agar kualitas kredit baik
Kualitas kredit tidak berhubungan dengan jumlah pemakaian anda. Baik buruknya reputasi kredit seseorang ditentukan dari kemampuan dan ketepatan waktu pengguna membayar tagihan mereka. Sekali terlilit utang kartu kredit maka kualitas kredit anda akan menjadi buruk.