Mendag: Seimbangkan Harga Produsen dan Konsumen

Rabu, 01 Februari 2017 | 15:15 WIB
Mendag: Seimbangkan Harga Produsen dan Konsumen
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. [Antara/Agus Setyawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu amanat Presiden Joko Widodo untuk menstabilkan harga menjadi prioritas kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Secara nasional, fluktuasi harga dalam keadaan normal. Harga di pasar dijaga agar tidak terlalu tinggi dan mudah dijangkau masyarakat sementara harga di tingkat petani tetap stabil sehingga tidak merugikan petani. Stabilitas harga diterjemahkan dalam kerangka menjaga keseimbangan harga di tingkat prdusen dan konsumen.

Demikian ditegaskan Mendag Enggartiasto Lukita di depan Presiden Joko Widodo dalam peresmian Pasar Sambi di Boyolali, Jawa Tengah, Senin (30/1/2017). Presiden Joko Widodo hadir langsung meresmikan program revitalisasi pasar ini. Selama lima tahun, Presiden bertekad merevitalisasi sebanyak 5 ribu pasar rakyat di seluruh Indonesia.

“Harga tidak boleh turun terlalu tajam agar tidak merugikan petani. Kita harus mencari harga yang seimbang antara harga perolehan petani dan harga jual,” tegas Mendag.

Baca Juga: Kemendag Sediakan Fasilitas IDDC untuk Genjot Ekspor

Kepada Presiden, Mendag menyampaikan revitalisaasi Pasar Sambi dilakukan selama setahun dengan dana APBN sebesar Rp 6 miliar. Total pedagang di Pasar Sambi sebanyak 572 orang, meliputi pedagang los 314 orang, pedagang pelataran 194 orang, pedagang kios baru 29 orang, dan pedagang yang menempati kios lama 35 orang,

Keberadaan pasar yang memiliki luas lahan 4.959 m2 dan luas bangunan 4.539 m2 itu dianggap dapat mendorong perekonomian daerah dan merupakan aset daerah. Tidak hanya bernilai ekonomi, Pasar Sambi didesain bernilai sosial dan budaya. Ditegaskan Mendag, secara umum, pasar rakyat memiliki peran strategis dan daya tahan yang kuat menghadapi goncangan ekonomi, baik lokal maupun global.

"Distribusi barang kebutuhan pokok, stabilitas harga, dan ketersediaan barang kebutuhan pokok mempunyai peranan yang sangat strategis dalam perekonomian nasional. Salah satu perannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Boyolali,” jelas Mendag.

Program revitalisasi pasar rakyat merupakan langkah penting yang diambil pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Mendag juga menekankan pentingnya penguatan perdagangan dalam negeri yang efisien dan harus terus dilakukan untuk meningkatkan daya saing pasar domestik.

Kemendag berupaya meningkatkan citra pasar rakyat mampu tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pasar dan toko modern denganmenetapkan Prototipe Pasar Tipe A sampai dengan Tipe D. Kemendag juga membangun pasar rakyat yang dilaksanakan melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan.

Mendag menyampaikan bahwa selain revitalisasi pasar rakyat, Kemendag telah memberikan dukungan fasilitasi bantuan sarana usaha perdagangan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali pada 2016. Bantuan sarana usaha tersebut berupa 50 unit gerobak dagang, 75 unit tenda, dan 100 unit sepeda rombong jamu. Fasilitasi tersebut diharapkan dapat mendorong peran dan komitmen pemda dalam melaksanakan pemberdayaan usaha mikro kecil sektor perdagangan di wilayahnya.

Bagi pelaku usaha mikro kecil juga diharapkan tidak hanya berorientasi usaha jangka pendek, tapi juga berorientasi wirausaha untuk terus maju dan berkembang. Menjadi pelaku usaha yang berdaya saing dan produktif dengan mengedepankan kebersihan, ketertiban, kejujuran dan keamanan konsumen.

Luncurkan KITE IKM

Usai peresmian pasar, Mendag mendampingi Presiden Jokowi bersama Menteri Kabinet Kerja untuk meluncurkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) di sentra kerajinan logam Desa Tumang. Dalam kunjungan tersebut, Mendag juga meninjau stan pameran khusus produk yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI