Selama ini Indonesia banyak mendidik calon tenaga kerja, baik melalui sistem pendidikan akademis maupun jalur vokasional. Faktanya, banyak lowongan kerja tidak terisi karena tidak cocoknya keahlian para lulusan tersebut.
"Di sinilah perlunya job matching antara pasar tenaga kerja dengan skill (ketrampilan) atau pendidikan ketrampilan yang dibutuhkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2017).
Apalagi banyak jenis pekerjaan yang ada pada saat sekarang akan menjadi tidak relevan karena perkembangan zaman. Sementara pekerjaan di masa depan belum terdefinisikan pada saat ini.
Baca Juga: Pemerintah Ubah Sistem Pajak dari NJOP ke Capital Gain Tax
Karena itu sistem pendidikan keahlian/ketrampilan para calon tenaga kerja perlu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan kemajuan teknologi. Masyarakat juga harus mengubah mindset dari semata-mata mengejar gelar akademis, menjadi masyarakat yang menghargai keahlian profesi.
"Kita harus menyadari bahwa senjata yang paling ampuh dalam menghadapi ketimpangan sosial adalah peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan," tutup Darmin.