Sepanjang tahun 2016, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk berhasil meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp723,8 triliun pada akhir Desember 2016. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan 12,6 persen dibandingkan periode Desember 2015 sebesar Rp642,8 Triliun.
"Pertumbuhan DPK BRI lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK industri per November 2016 sebesar 8,40 persen yoy," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dalam koneferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Pertumbuhan DPK BRI didominasi oleh pertumbuhan CASA (tabungan dan giro) sebesar 60,6 persen dari total DPK. Kompsisi ini membaik dibandingkan CASA periode yang sama tahun 2015 sebesar 59,2 persen.
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit BRI 2016 di Atas Industri Perbankan
"Dari total DPK tersebut, Giro mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu tumbuh 24,6 persen yoy menjadi Rp140,8 triliun," ujar Asmwawi.
Sepanjang tahun 2016, perseroan mencatatkan total income sebesar Rp107,5 triliun. Salah satu faktor penyokong pendapatan tersebut yaitu Fee Based Income yang tumbuh sebesar 26 persen yoy menjadi Rp9,2 Triliun dibandingkan dengan pencapaian akhir Desember 2015 sebesar Rp. 7,4 triliun.