SEML Bangun Pembangkit Panas Bumi di Sumatera Barat

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 31 Januari 2017 | 14:53 WIB
SEML Bangun Pembangkit Panas Bumi di Sumatera Barat
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi milik PGE, di Kamojang, Garut, Jawa Barat. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Supreme Energy Muara Laboh (SEML) telah menandatangani Perjanjian Pinjaman pada 26 Januari 2017 dengan konsorsium Lembaga Keuangan Pembangunan yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation, Asian Development Bank (ADB), dengan dana dari Leading Asia’s Private Sector Infrastructure Fund yang diinisiasi oleh ADB, Japan International Cooperation Agency (JICA), dan bank komersial yang terdiri dari Mizuho Bank, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation dengan jaminan dari Nippon Export and Investment Insurance.

Pinjaman sebesar 440 juta Dolar Amerika Serikat (AS) adalah untuk membiayai pengembangan proyek Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi berkapasitas 80 MW  di wilayah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat  yang merupakan pengembangan tahap pertama dari program eksplorasi dan pengembangan sebesar 220 MW yang direncanakan. 

Untuk mengembangkan proyek, SEML juga telah menunjuk kontraktor EPC, sebuah konsorsium Sumitomo Corporation, dan Rekayasa Industri dengan peralatan utama yaitu turbin dan generator yang disuplai oleh Fuji Electric. Proyek ini diharapkan akan selesai pada pertengahan tahun 2019.

Baca Juga: Inilah Komposisi Pemegang Saham PT Jawa Satu Power

Presiden Direktur Supreme Energy, Supramu Santosa, mengatakan bahwa pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Muara Laboh ini merupakan hasil dan bukti   upaya panjang terus-menerus dan komitmen yang kuat dari Supreme Energy dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia. "Ini merupakan bagian penting dari rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peranan energi terbarukan dalam bauran energi guna  mewujudkan ketahanan  energi yang berkelanjutan,“ kata Supramu di Jakarta, Selasa (31/1/2017). 

Proyek Muara Laboh akan membantu membuka wilayah Solok Selatan, Propinsi Sumatera Barat  yang masih  agak terpencil,  menyediakan kesempatan kerja kepada sekitar 1.200 orang serta menyediakan kesempatan berusaha kepada pengusaha lokal selama 30 bulan periode konstruksi.  Listrik bebas emisi CO2 yang dihasilkan oleh pembangkit akan mampu menyediakan listrik untuk sekitar 120 ribu rumah tangga.

Supreme Energy juga sedang menyiapkan pengembangan 86 MW sumber panas bumi di wilayah Rantau Dedap yang terletak di Propinsi Sumatera Selatan setelah menyelesaikan pemboran 6 (enam) sumur eksplorasi pada tahun 2016 oleh PT. Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang merupakan pengembangan tahap pertama dari program eksplorasi dan produksi sebesar 220 MW yang direncanakan. 

Melalui PT. Supreme energy Rajabasa, Supreme Energy juga menyiapkan program eksplorasi untuk wilayah kerja Gunung Rajabasa terletak di wilayah Kabupaten Lampung Selatan oleh PT. Supreme Energy Rajabasa (SERB).

SEML dan SERB adalah perusahaan patungan yang terdiri dari PT. Supreme Energy, ENGIE dari Perancis dan Sumitomo Corporation dari Jepang, sementara SERD adalah perusahaan patungan PT. Supreme Energy, ENGIE dan Marubeni Corporation dari Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI