Untuk pendanaan proyek, selain dari ekuitas PT Jawa Satu Power sendiri, juga akan diupayakan dari pinjaman luar negeri yaitu dari ADB (Asian Development Bank), JBIC (Japan Bank for International Corporation) dan NEXI (Nippon Export of Investment).
PT Jawa Satu Power menargetkan kepastian pendanaan proyek akan dapat diperoleh dalam jangka waktu maksimum 12 (dua belas) bulan sejak tanggal efektif (effective date) PPA ini.
PLTGU Jawa-1 ditargetkan akan beroperasi pada akhir 2020. Pembangkit ini akan menyuplai energi listrik ke Sistem Jawa-Bali sebesar ±8409 GWh setiap tahun, dengan jangka waktu kontrak 25 tahun.
"Proyek PLTGU Jawa-1 ini diperkirakan akan menelan total biaya sekitar 1,8 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp24 triliun," pungkas I Made.
Baca Juga: Pertamina dan PLN Akhirnya Teken Proyek PLTGU Jawa 1