Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo akan fokus membangun infrastruktur di daerah perbatasan.
Rencana tersebut sempat menuai kritikan dari berbagai pihak, lantaran pembangunan tersebut hanya membuang-buang biaya dan tidak menguntungkan bagi Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto menegaskan, pembangunan ini untuk membangun pertumbuhan baru bagi masyarakat diperbatasan.
Baca Juga: Dongkrak Ekonomi di Perbatasan, Jokowi Fokus Bangun Infrastruktur
"Selama ini tidak ada pembangunan, masyarakat perbatasan tidak bisa mengalami pertumbuhan. Jadi kami harus membangun infrastruktur yang memadai disana," kata Arie saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2017).
Ia mencontohkan, jika pemerintah melakukan pembangunan jalan dinperbatasan. jalan paralel yang dibangun dengan jalan nasional lainnya di perbatasan, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.
"Sehingga wilayah perbatasan Indonesia tak lagi jadi halaman belakang negara, melainkan teras atau halaman depan negara yang menjadi prestise bagi negara di wilayah perbatasan," katanya.
Selain itu, lanjut Arie, pembangunan infrastruktur untuk mengurangi gap infrastuktur yang sudah terjadi selama berpuluh-puluh tahun. Sehingga, Indonesia bisa memiliki daya saing yang kuat dari segi infrastruktur.
"Kalau dilihat indeks daya saing global infrastruktur kita, peringkat kita naik signifikan. Hanya sayangnya, global competitive index kita turun. Artinya infrastruktur yang kita bangun belum bisa langsung merespon pertumbuhan ekonomi," ujarnya.