Menteri Basuki: Hasil Penelitian Balitbang PUPR Harus Lebih Murah

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 26 Januari 2017 | 14:58 WIB
Menteri Basuki: Hasil Penelitian Balitbang PUPR Harus Lebih Murah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono (tengah), tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/4/2016). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendorong para peneliti yang bertugas di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR untuk menghasilkan produk riset yang dapat diimplementasikan secara luas sehingga membantu Indonesia dalam memenangkan kompetisi global saat ini. “Untuk memenangkan kompetisi, produk hasil penelitian Balitbang PUPR harus lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik kualitasnya. Hasil penelitian harus dapat digunakan utamanya oleh Kementerian PUPR” kata Menteri Basuki pada acara Dialog dengan para peneliti Balitbang Kementerian PUPR usai acara peresmian Overpass Pelangi Antapani di Bandung, Selasa (24/1/2017).

Pada dialog tersebut turut hadir hadir Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Inspektur Jenderal Rildo Ananda Anwar, serta para peneliti dan perekayasa dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair), Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan), Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim) dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT).

Menteri Basuki mencontohkan Overpass Pelangi Antapani dengan teknologi CMP (Corrugated Mortarbusa Pusjatan) sebagai hasil penelitian Balitbang PUPR, mendapatkan apresiasi dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, karena dapat lebih murah biayanya, lebih cepat pengerjaannya dan kualitasnya juga baik. Wapres menghendaki penggunaan teknologi CMP untuk mendukung kebijakan modernisasi jalur kereta api cepat Jakarta – Surabaya dimana terdapat sekitar 988 titik persimpangan sebidang.

Baca Juga: Teknologi CMP akan Dipakai di Gerbang Tol Brebes Timur

“Penelitian yang dihasilkan Balitbang tidak perlu banyak tetapi harus menjadi masterpiece dalam mendukung pembangunan infrastruktur”ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (25/1/2017). Menteri Basuki sendiri telah mendorong agar pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal di Kementerian PUPR tidak hanya sekedar membangun fisik, tetapi sebagai wahana ujicoba hasil-hasil Litbang. Disamping itu penelitian juga harus mendukung pemanfaatan produk dalam negeri yang sebesar-besarnya.

Pesan Bagi Para Peneliti

“Saya ingin para peneliti dan perekayasa melakukan riset start from the market, bukan berdasarkan keinginan sendiri. Balitbang harus menjadi institusi elit dan membanggakan dimana sekaligus sebagai center for innovation. Penelitian dilakukan dengan fokus namun juga menyenangkan,” jelasnya.

Diingatkan juga oleh Menteri Basuki bahwa para peneliti dan perekayasa di lingkungan Kementerian PUPR untuk senantiasa memegang teguh kode etik. Setiap bentuk pelanggaran kode etik mengandung implikasi administratif, misalnya penurunan status Profesor Riset sesuai ketentuan LIPI.

Disamping menjadi pusat penelitian, tambah Menteri Basuki, peran Balitbang sebagai clearing house harus dioptimalkan dengan proses penilaian yang objektif dan transparan. Balitbang PUPR sendiri telah terlibat dalam memberikan hasil evaluasi dan rekomendasi terhadap pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang dan lainnya. Sementara itu Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga mengatakan penelitian yang dilakukan oleh Balitbang PUPR akan lebihdiarahkan ke hilir, agar bisa diaplikasikan misalnya teknologi pra cetak untuk rumah susun dan rumah khusus.

Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto yang sebelumnya menjabat Kepala Balitbang, turut memberikan semangat kepada para peneliti yang hadir dalam dialog tersebut untuk berani melakukan inovasi penelitian dan dalam memberikan rekomendasi atau advis teknis yang berkualitas dengan senantiasa berpijak kepada sisi profesionalisme sebagai peneliti dan perekayasa serta tidak berpihak kepada yang mampu membayar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI