Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) saat ini sudah berhasil mengurangi dwell time (waktu bongkar muat peti kemas) menjadi kurang dari tiga hari.
"Dwelling time disini sekarang 2,77, targetnya Pelindo II 2,5 hari. Tapi juga harus diikuti juga dengan cost efisiensi. Pekerjaan mereka baik, saya lihat Pak Dirut (Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya) sudah meningkatkan efisiensi dan produktivitas," ujarnya kepada media usai berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/1/2017).
Menko Luhut mengatakan bahwa dwelling time harus setimpal dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan.
Luhut juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang berencana mengkaji ulang jalur kereta api peti kemas Jakarta Container Terminal Office (JICT) agar tidak terjadi double handling (penanganan ganda) yang berdampak pada biaya logistik perusahaan. Selain itu, pemerintah mengundang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Pelindo II (Persero) untuk mempelajari peluang peningkatan efisiensi pelabuhan sesuai dengan kapasitas, peran, dan fungsinya.
Baca Juga: Luhut Bantah Bebas Visa Membuat TKA Ilegal dari Cina Marak
Menurutnya, sejauh ini tingkat efisiensi di Pelabuhan Tanjung Priok sudah lebih baik, namun masih bisa dioptimalkan lagi. "Kita lihat efisiensinya. Exercise kita semua dalami. Sekarang efisiensi cost sudah Rp1,5 juta per box kontainer, kalau bisa lebih murah lagi. Yang penting produktif," katanya.