Wapres Jusuf Kalla akan Resmikan Overpass Antapani di Bandung

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 24 Januari 2017 | 07:01 WIB
Wapres Jusuf Kalla akan Resmikan Overpass Antapani di Bandung
Overpass Antapani di Kota Bandung, Jawa Barat akan diresmikan pada Selasa (24/1/2017). [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono rencananya akan meresmikan Overpass Antapani yang terletak di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kiaracondong dan Batununggal, Bandung, Jawa Barat pada hari Selasa (24/1/2017). 

Pembangunannya sendiri dimulai pada 10 Juni 2016 yang ditandai groundbreaking oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Setelah 6 bulan pengerjaan, overpass tersebut rampung dan telah melalui tes ujicoba lalu lintas pada 28 Desember 2016 dan serangkaian tes lainnya.

Pembangunan Overpass Antapani bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang setiap hari terjadi di persimpangan Jalan Antapani dan Jalan Terusan Jakarta, terlebih pada jam sibuk pagi dan sore hari serta akhir pekan.

 

Baca Juga: Kementerian PUPR Siapkan Jalan Pintas Bedugul-Buleleng

Overpass Antapani merupakan pilot project teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Baja struktur yang digunakan di Overpass Antapani berbentuk corrugated atau armco dengan tiga jumlah bentang. Panjang untuk bentang tengah adalah 22 meter dengan tinggi ruang bebas vertikal 5,1 meter dan lebar bentang lainnya (u-turn) adalah 9 meter.

CMP adalah teknologi yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR. Teknologi ini merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang.

Kelebihan CMP adalah masa konstruksi yang lebih cepat 50 persen, jika dibandingkan untuk konstruksi beton umumnya memakan waktu 12 bulan, sementara CMP hanya memerlukan 6 bulan. Kelebihan lainnya adalah bentangan konstruksi jembatan yang panjang dimana lengkungan jembatan dapat mencapai 36 meter sehingga mampu mengakomodir hingga 8 lajur kendaraan dibawah jembatan. 

Pelaksanaan konstruksi CMP juga tidak mengharuskan penutupan jalur kendaraan, sehingga memberikan dampak yang sangat kecil terhadap kemacetan di sekitar lokasi konstruksi. CMP memiliki nilai estetis, sehingga dapat menjadi suatu landscape dan bahkan bisa menjadi landmark suatu kawasan. Konsumsi bahan alam dalam konstruksi CMP jauh lebih rendah dibandingkan konstruksi dengan teknologi beton sehingga ramah lingkungan.

Teknologi mortar busa ini digunakan sebagai pengganti timbunan tanah, atau sub base yang biasanya dipakai tanpa memerlukan lahan yang lebar karena dapat dibangun tegak dan tidak memerlukan dinding penahan serta tidak perlu alat pemadat karena dapat memadat dengan sendirinya.

Penggunaan baja bergelombang, selain mempercepat waktu pelaksanaan overpass juga lebih efisien secara pembiayaan. Biasanya, untuk membuat satu buah jembatan dengan beton bertulang, membutuhkan biaya sekitar Rp120 miliar. Tetapi, untuk pembuatan overpass dengan struktur baja bergelombang dan timbunan ringan mortar busa, hanya membutuhkan anggaran Rp35 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI