"Harapan kami kajian ini menjadi kontribusi IPB bagi pembangunan di Kota Bogor," katanya.
Dalam kajian tersebut, mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB menyampaikan secara detil gagasan hipotetisnya mulai dari potensi dan kendala yang ditemukan, alternatif solusi, penataan sepadan Sungai Ciliwung Kebun Raya Bogor meliputi pembuatan "promenade", "net trash trap", pertunjukkan kesenian budaya dan aksi kegiatan bersih Sungai Ciliwung.
Mahasiswa juga menyusun rencana anggaran biaya untuk setiap alternatif solusi yang disarankan berupa anggaran secara kasar atau umum. Untuk membangun rumah susun dalam rangka revitalisasi Pulo Geulis diperlukan biaya Rp73.626.660.000 dan pembangunan promenade sebesar Rp5.705.207.196.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi kajian yang dilakukan oleh Mahasiswa Arsitektur Lanskap Kota Bogor yang secara rutin setiap tahunnya menyampaikan gagasannya untuk membantu pembangunan kota.
Baca Juga: Tol Becakyu Dongkrak Penjualan Apartemen Wismaya Residence
"Apa yang dirancang mahasiswa IPB sejalan dengan impian Kota Bogor menjadi kota yang ramah lingkungan dan bersih dari sampah di sepadan sungai," kata Bima.
Bima sangat menyukai gagasan pembuatan "promenade" di pinggir Sungai Ciliwung, yang sejak awal sudah dirancang olehnya untuk menjadikan sungai sarana transportasi masyarakat baik dalam berwisata.
"Ada tiga hal yang menjadi catatan kita terkait gagasan ini, adalah alokasi anggaran, sosial budaya dan keamanan, karena Sungai Ciliwung juga membelah Istana Bogor, faktor keamanan juga perlu diperhatikan," katanya. (Antara)