Tidak Wajar, KPPU Selidiki Permainan Harga Cabai

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 23 Januari 2017 | 21:33 WIB
Tidak Wajar, KPPU Selidiki Permainan Harga Cabai
Pedagang cabai di pasar tradisional. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Aruf mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki permainan harga cabai karena terdapat ketidakwajaran dalam rantai distribusi komoditas cabai di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat.

"Kita menyelidiki rantai distribusi cabai karena terlalu panjang dari petani hingga ke konsumen akhir. Biasa tiap pos yang membuat guliran harga cabai dari petani ke pasar menjadi kian besar," ujarnya di Pontianak, Senin (23/1/2017).

Syarkawi merincikan bahwa harga cabai di tingkat petani sekarang hanya sekitar Rp35 ribu. Tetapi karena setiap pos rantai distribusi ada kenaikan harga, maka di masyarakat bisa tembus Rp120-Rp130 ribu perkilogram.

Dari petani dijual ke pengepul. Lalu pengepul ke bandar di desa. Bandar cabai di desa menjual ke bandar cabai di pasar-pasar induk, lalu dijual kembali ke agen.

Baca Juga: Jawara Betawi: Jika Rizieq Ditahan, Kami Jemput Bersama

"Dari agen baru ke retailer atau pedagang kios atau toko yang menjual ke end user," kata dia.

Dalam hal itu, yang paling diuntungkan dalam rantai distribusi tersebut adalah bandar pasar induk.

"Sebagai contoh di salah satu pasar induk terbesar di Jakarta hanya ada tiga bandar saja. Persaingan yang tidak sempurna ini membuat ada kemungkinan terjadinya kongkalikong harga. Petani sendiri tidak terlalu merasakan dampak kenaikan harga ini," ungkapnya.

Dengan kondisi yang ada, pihaknya sedang menyelidiki indikasi permainan harga ini di berbagai daerah se-Indonesia. Jumlah rantai distribusi di setiap daerah berbeda-beda.

"Meski distribusi di daerah beda akan tetapi polanya sama saja, dimana yang paling leluasa menentukan harga adalah bandar di pasar-pasar induk," ujar Syarkawi.

Baca Juga: Kapolda Jabar: Rizieq Berpotensi Jadi Tersangka

Untuk kenaikan cabai saat ini di sisi lain, kata dia, didorong oleh menurunnya produksi akibat cuaca buruk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI