Kemenhub Perhatikan Perbaikan Jembatan Cisomang

Jum'at, 20 Januari 2017 | 20:19 WIB
Kemenhub Perhatikan Perbaikan Jembatan Cisomang
Pekerja memperbaiki retakan pada pilar jembatan Cisomang Jalan Tol Pubaleunyi KM 100, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (24/12). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Perhubungan, c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terus memberikan perhatian terhadap perbaikan Jembatan Cisomang di jalan tol ruas Purwakarta-Cileunyi (Purbaleunyi).

"Kami terus memberikan perhatian pada kondisi terakhir perbaikan jembatan Cisomang ini," demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto, di sela-sela kunjungan kerja pemantauan perbaikan jembatan Cisomang bersama Kepala Korlantas Mabes Polri, Royke Lumowa, dan Direktur Jasa Marga, Desy Arryani, pada Kamis (19/1/2017).

"Kunjungan kami kesini ini untuk memberikan semangat pada rekan-rekan kita yang bekerja di lapangan. Diharapkan perbaikan bisa on schedule pulih kembali pada bulan Maret nanti, "lanjut Pudji.

Baca Juga: Perbaikan Jembatan Cisomang Ditargetkan Selesai Maret 2017

"Mengingat jalur ini termasuk jalur utama ke ibukota Provinsi Jawa Barat oleh karenanya pemerintah sangat berharap perbaikan jembatan ini bisa selesai dan dapat digunakan untuk semua jenis golongan kendaraan pada Lebaran tahun ini," ujar Pudji.

Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi kendala. Yang pertama adalah masalah cuaca. Selain itu juga adanya kendaraan yang tidak mentaati peraturan. Pudji menghimbau agar masyarakat pengguna jalan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.

"Peran serta masyarakat sangat kami harapkan. Bantuan dari rekan media (wartawan) juga diharapkan agar dapat mensosialisasikan pembatasan kendaraan yang dapat melalui jembatan Cisomang ini. Jadilah pelopor keselamatan di jalan. Kecelakaan di jalan biasanya bermula dari pelanggaran aturan," jelas Pudji. 

Sementara itu, Dirut Jasa Marga, Desy, mengatakan, bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR menyiapkan alternatif jika kemungkinan terburuk jembatan Cisomang harus ditutup karena curah hujan yang tinggi.

"Kami telah melakukan antisipasi terkait musim hujan. Dikhawatirkan curah hujan yang tinggi akan mempengaruhi proses perbaikan jembatan ini. Antisipasi akan dilakukan seandainya jembatan cisomang ditutup sama sekali, maka kendaraan dari arah Jakarta akan diarahkan untuk keluar di KM 99," ujar Desy.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian PUPR dan Kepolisian terkait antisipasi ini," lanjut Desy.

Berdasarkan data dari Jasa Marga, lalu lintas arah Jakarta dari Bandung pada saat normal 37.600 kendaraan yang mayoritas sebesar 84% terdiri dari 31.800 Kendaraan Golongan I. Setelah dilakukan pembatasan pada tanggal 23 Desember 2016, (menurut data hingga 8 Januari 2017), terjadi penurunan pada Golongan II sebesar 83% atau sebanyak 595 kendaraan (kondisi normal 3,536 kendaraan) serta Golongan III s.d V sebesar 85 persen atau sebanyak 344 kendaraan (kondisi normal 2,281 kendaraan). Namun untuk Golongan I terjadi sedikit peningkatan (3 persen).

Hal yang sama juga terjadi di lalu lintas dari Bandung menuju Jakarta, pada saat normal 32.600 kendaraan yang mayoritas sebesar 88 persen terdiri dari 29.000 Kendaraan Golongan I. Setelah dilakukan pembatasan pada tanggal 23 Desember 2016, terjadi penurunan pada Golongan II sebesar 83% atau sebanyak 324 kendaraan (normal 2,376 kendaraan) serta Golongan III s.d V sebesar 99% atau sebanyak 18 kendaraan (normal 1.260 kendaraan). Namun untuk Golongan I terjadi sedikit peningkatan (4 persen).

Terkait pelimpahan volume kendaraan golongan 2-5 yang tidak dapat melalui ruas jalan tol Purbaleunyi, pihak Kepolisian juga terus melakukan pemantauan terhadap kondisi arus lalu lintas di jalan Nasional Purwakarta-Padalarang.

"Saat ini kondisi arus lalu lintas masih terkendali, namun kami tetap memberi perhatian terutama di malam hari di jalur arteri yang banyak dilalui oleh kendaraan bus dan truk," demikian disampaikan Kepala Korlantas, Royke Lumowa. "Jangan sampai bus dan truk mogok sehingga mengganggu arus lalu lintas, mengingat kondisi geometrik jalur arteri ini banyak tanjakan dan sempit," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI