Laju inflasi pada 2017 diperkirakan akan mengalami kenaikan. Hal tersebut lantaran, awal tahun ini, pemerintah menaikan beberapa harga mulai dari tariff listrik 900 watt, harga BBM, hingga tariff pembuatan STNK dan BPKB hingga kenaikan beberapa komiditas bahan pokok yang hingga kini tak kunjung mengalami penurunan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengaku sudah memiliki tiga fokus yang akan dilakukan antara BI dan Pemerintah untuk mengendalikan laju inflasi 2017. Pertama, adalah dengan mengatur ketersediaan pasokan kebutuhan bahan pokok di pasaran. Pasalnya, kenaikan harga kebutuhan bahan pokok sangat cepat berdampak terhadap inflasi.
“Kalau pasokannya ada nggak mungkin harga naik. Yang membuat harga naik ini kan lantaran pasokannya yang kurang,” kata Agus saat ditemui di kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).
Baca Juga: BI Prediksi Inflasi Minggu Ketiga Januari di Level 0,67 Persen
Kedua, lanjut Agus, mengatur distribusi pasokan yang lancar. Menurutnya, melambungnya harga kebutuhan bahan pokok di beberapa wilayah di Indonesia lantaran distribusi pasokan yang tidak lancar.
Sehingga harga kebutuhan beberapa wilayah di Indonesia mengalami kenaikan. Ketiga, antisipasi musim hujan panjang hingga virus tanaman.
“Distribusi ini sangat penting. Akses pendistribusiannya akan dipermudah oleh pemerintah dan diperpedek. Supaya stok dipasaran tidak habis atau menipis. Kalau menipis otomatis pedagang akan menaikan harga jualnya. Hal ini juga bisa menekan impor kan” katanya.
Jika tiga fokus tersebut bisa dijalankan dengan baik oleh pemerintah, maka pihaknya yakin tingkat inflasi sepanjang tahun 2017 akan tetap terjaga di 3,19 persen.