Kementerian PUPR Teken Kontrak Serentak Senilai Rp6,43 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 18 Januari 2017 | 19:45 WIB
Kementerian PUPR Teken Kontrak Serentak Senilai Rp6,43 Triliun
Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Kamis (25/8/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga hari Selasa (17/1/2017), telah melakukan penandatanganan kontrak terhadap 952 paket kontraktual senilai Rp 6,43 trilyun. Dari jumlah tersebut, 68 paket kontrak atau senilai Rp1,58 triliun ditandatangani secara serentak oleh para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan penyedia jasa di hadapan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan para Pejabat Tinggi Madya terkait dalam acara Rapat Kerja Kementerian PUPR yang bertempat di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Kontrak paket pekerjaan tersebut berasal dari seluruh unit organisasi Kementerian PUPR yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, sebagai hasil dari proses pelelangan dini sejak Oktober 2016 silam. Paket pekerjaan tersebut antara lain adalah preservasi jalan, pembangunan jembatan, pembangunan jalan perbatasan, pembangunan rumah susun, rumah khusus, pengembangan jaringan perpipaan air minum, dan rehabilitasi jaringan irigasi.

Menteri Basuki memberikan target waktu kepada para pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian PUPR untuk dapat menyelesaikan pelelangan seluruh 10.403 paket kontraktual senilai Rp69.61 triliun, sebagaimana terekam dalam sistem e-monitoring, selambat-lambatnya pada akhir Maret 2017.

Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur PUPR Meratakan Pembangunan

“Tahun 2017 ini saya perkirakan progres lelang dini akan lebih baik dari tahun lalu yang mencapai Rp6 Triliun pada akhir Januari 2016. Sementara pada akhir Januari 2017 ini, sekitar 1523 paket pekerjaan dengan nilai Rp11,58 triliun akan dapat ditandatangani kontraknya,” ungkap Menteri Basuki.

Dirinya juga mengaku gembira melihat banyak kontraktor lokal yang mampu bersaing dan memenangkan tender untuk menangani sejumlah proyek infrastruktur di Kementerian PUPR. Menteri Basuki menyatakan akan terus meningkatkan kapasitas para kontraktor lokal agar menjadi lebih kompetitif lagi di masa mendatang.

Dari keseluruhan pagu anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp. 101,496 Trilyun untuk tahun 2017 ini, 497 paket senilai Rp22,10 triliun telah terkontrak dalam bentuk tahun jamak (multi years contract). Dengan demikian, secara keseluruhan sampai akhir Januari 2017, sebanyak 2020 paket pekerjaan senilai Rp33,68 triliun sudah dapat berjalan efektif karena kontraknya sudah ditandatangani.

Menteri Basuki menyatakan penandatanganan kontrak pekerjaan secara serentak pada hari ini, Selasa (17/1/2017) merupakan langkah nyata Kementerian PUPR untuk percepatan pembangunan infrastruktur di tanah air. Ia berharap hal ini dapat memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja, peningkatan pemerataan pembangunan, sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi, khususnya dari pilar industri jasa konstruksi.

Sebelum penandatanganan 68 kontrak paket pekerjaan secara serentak, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti melaporkan bahwa untuk setiap Provinsi disiapkan 2 paket yang ditandatangani, kecuali Provinsi Sulawesi Utara dan Maluku yang masing-masing hanya 1 paket, sementara Provinsi Papua dan Papua Barat dengan masing-masing 3 paket. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI