Penerimaan Pajak 2016 Terendah Dalam 10 Tahun Terakhir

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 18 Januari 2017 | 12:42 WIB
Penerimaan Pajak 2016 Terendah Dalam 10 Tahun Terakhir
Gedung Direktorat Jenderal Pajak di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (17/4/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun mengapresiasi paparan bagus Dirjen Pajak, Ken Dwijugiasteadi. “Terima kasih Pak Dirjen paparannya bagus, grafik-grafiknya sudah mulai menarik seperti paparannya Bu Menteri, warna-warnanya bagus, jadi sudah mengikuti iramanya Bu Menkeu,” ujar Misbakhun dalam keterangan resmi, Selasa (17/1/2017).

Menanggapi target penerimaan pajak tahun 2017 sebagaimana paparan Dirjen Pajak, Misbakhun meragukan target penerimaan pajak yang dipatok dalam anggaran pendapatan dan belanja negara sebesar Rp1.307,3 triliun. Keraguan Misbakhun, menyangkut strategi yang bakal dilakukan otoritas pajak untuk menggenjot penerimaan pajak akan optimal.

“Kalau penerimaan pajak tidak dikaji dengan angka teliti, maka kita akan menghadapi problem,” ujar Misbakhun dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR bersama Direktorat Jenderal Pajak di gedung Parlemen, Senayan, Selasa (17/1/2017).

Baca Juga: Kejar Target Pajak, Sri Mulyani Gandeng TNI

Dijelaskan Misbakhun, dalam dua tahun terakhir, penerimaan pajak tercatat hanya mampu terealisasi di kisaran 80 persen. Bahkan, realisasi penerimaan pajak tahun lalu yang hanya Rp1.105 triliun dari target tercatat menjadi yang terendah dalam 10 tahun terakhir.

Realisasi tersebut, bahkan sebagian besar ditopang dari uang tebusan program pengampunan pajak atau tax amnesty di periode pertama. Menurut Misbakhun, hasil tersebut semakin mencerminkan bahwa perlu adanya langkah strategis yang dilakukan DJP.

“Kemampuan Pak Ken benar-benar diuji sekarang ini,” ujarnya menekankan.

Misbakhun mengingatkan, otoritas pajak tidak bisa lagi mengandalkan dana tebusan tax amnesty untuk menopang penerimaan pajak tahun ini. Apalagi, efektivitas program tersebut di periode kedua realisasinya justru timpang dibandingkan hasil di periode pertama.

Belum lagi, subjek dan objek pajak lainnya yang masih tergerus kondisi perekonomian global. Maka dari itu, diharapkan seluruh jajaran otoritas pajak mampu membuktikan diri untuk memperbaiki kondisi penerimaan pajak di tahun ini. 

“Semua sektor seperti batu bara, tembakau, semua turun. Dari semua ini, apa yang akan Bapak (Ken Dwijugiasteadi) pajaki? Ini yang harus diperkirakan secara presisi. Apalagi, jajaran Bapak sangat lengkap sekali,” katanya mengingatkan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI