Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan dan Kedutaan Besar Amerika Serikat telah menyetujui melanjutkan program U.S - Indonesia Aviation Working Group. Program ini mulai berlangsung dari tanggal 20 April 2015. AWG tersebut juga mendapatkan dukungan dari Departemen Perdagangan dan Federasi Penerbangan Sipil (FAA) AS.
U.S - Indonesia Aviation Working Group merupakan wadah bagi Pemerintah, BUMN dan sektor swasta Amerika Serikat serta Indonesia guna melakukan pertukaran informasi dan pengalaman kerjasama yang telah dilakukan dengan negara mitra lain di seluruh dunia untuk mendukung pertumbuhan sektor penerbangan sipil di Indonesia.
Kegiatan AWG difokuskan pada isu kebijakan dan permasalahan teknis operasional yang dihadapi oleh sektor penerbangan sipil Indonesia, yang meliputi:
• Modernisasi Manajemen Lalu Lintas Udara.
• Infrastruktur Bandar Udara.
• Keselamatan dan Keamanan Penerbangan.
• Pengembangan dan Pertumbuhan Pelayanan Penunjang Penerbangan.
• Analisis, Pengembangan dan Perencanaan Penggunaan Kapasitas Ruang Udara dan Kapasitas Bandar Udara.
• Akses dan Integrasi Penerbangan secara Umum.
• Keamanan Kargo.
Baca Juga: Tingkat Keterisian Rute Citilink ke Jayapura Telah 70 Persen
Melalui kerangka kerjasama U.S - Indonesia Aviation Working Group, kedua negara telah menghasilkan beberapa pondasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di bidang penerbangan. Melalui beberapa agenda antara lain:
• U.S. Industry Day
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 9 Juni tahun 2015 merupakan tonggak awal pembentukan program U.S-Indonesia Aviation Working Group. Kegiatan yang diprakarsai Ditjen Perhubungan Udara tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 stakeholder di bidang penerbangan baik dari Indonesia maupun Amerika Serikat dan mengambil tempat di Kantor Kementerian Perhubungan.
• Air Traffic Management Workshop
Melalui kerjasama Airnav Indonesia dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat U.S-Indonesia Aviation Working Group kembali sukses mendatangkan lebih dari 70 peserta dari Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia maupun pihak swasta dari kedua belah pihak untuk membahas kebutuhan, prioritas dan rencana manajemen lalu lintas udara Indonesia.
Workshop yang berlangsung 16 September 2015, mendatangkan perwakilan dari Federasi Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA) dan Institusi Penelitian yang didanai Pemerintah Amerika Serikat untuk berbagi informasi dan pengalaman.
• Aviation Security Seminar
Seminar yang di selenggarakan tanggal 21 Januari 2016 tersebut di fokuskan untuk meningkatkan keamanan di bandar udara, pesawat udara dan fasilitas penerbangan lainnya di Indonesia, dan solusi keamanan dari Amerika Serikat yang tersedia untuk pasar Indonesia.
Kegiatan yang dikoordinir Kedubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Kantor Perwakilan Transportation Security Administration (TSA) di Singapura dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tersebut berhasil menjaring lebih dari 80 peserta yang mewakili Pemerintah Indonesia, Badan Usaha Angkutan Udara dan Badan Udara Bandar Udara, dan industri penerbangan Amerika Serikat.