Tahun Lalu, Impor Indonesia Turun 4,94 Persen Dibanding 2015

Senin, 16 Januari 2017 | 14:48 WIB
Tahun Lalu, Impor Indonesia Turun 4,94 Persen Dibanding 2015
Kantor Pusat BPS di Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa nilai impor Indonesia Desember 2016 mencapai 12,78 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 0,88 persen apabila dibandingkan November 2016. Demikian pula jika dibandingkan Desember 2015 naik 5,82 persen.

"Impor nonmigas Desember 2016 mencapai 11,09 miliar Dolar AS atau naik 1,35 persen jika dibandingkan November 2016. Demikian pula bila dibandingkan Desember 2015 naik 7,91 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangan resmi, Senin (16/1/2017).

Ia juga menyatakan impor migas Desember 2016 mencapai 1,69 miliar Dolar AS  atau turun 2,13 persen jika dibandingkan November 2016, demikian pula bila dibandingkan Desember 2015 turun 6,15 persen.

Baca Juga: Sepanjang 2016, Ekspor Indonesia Turun 3,95 Persen Dibanding 2015

Secara kumulatif nilai impor Januari–Desember 2016 mencapai 135,65 miliar  Dolar AS atau turun 4,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas 18,72 miliar Dolar AS  (turun 23,92 persen) dan nonmigas 116,93 miliar Dolar AS (turun 0,98 persen).

Peningkatan impor nonmigas terbesar Desember 2016 adalah golongan perhiasan/permata 101,0 juta Dolar AS (48,96 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik 112,0 juta Dolar AS (7,07 persen).

Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Desember 2016 adalah Tiongkok dengan nilai 30,69 miliar Dolar AS (26,24 persen), Jepang 12,97 miliar Dolar AS (11,09 persen), dan Thailand 8,60 miliar Dolar AS (7,36 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,46 persen, sementara dari Uni Eropa 9,11 persen.

Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Desember 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 5,73 persen dan 9,64 persen. "Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 13,54 persen," ujar Suhariyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI