Ketua Forum Ekonomi Konstitusi Defiyan Cori meminta agar pemerintah tidak sembrono dalam melihat permasalahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurutnya, masalah BUMN harus diselesaikan secara kasus per kasus agar tidak terkesan melakukan generalisasi permasalahan utama BUMN adalah pada manajemen semata.
"Sebut saja Garuda Indonesia, Pertamina, BRI, Mandiri dan BNI yang dikomandani putera puteri Indonesia memiliki kinerja yang baik dan selalu memperoleh laba setiap tahun buku," kata Defiyan dalam keterangan tertulis, Minggu (15/1/2017).
Paling akhir, Defiyan merujuk pada sosok Dwi Soetjipto yang berhasil menakhodai dua BUMN dengan kinerja yang baik, yaitu PT Semen Indonesia dan PT Pertamina. Capaian Dwi dalam memimpin Pertamina patut untuk diacungi jempol karena bisa dicapai ditengah situasi ekonomi dan kondisi manajemen perseroan yang bermasalah.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Inventarisasi Sektoral BUMN
"Oleh sebab itu revisi UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No 9 tahun 2003 tentang BUMN, UU Perkoperasian dan UU tentang Penanaman Modal Asing mendesak untuk dilakukan," ujar Defiyan.
Sebelumnyam Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto menyebut bahwa laba yang dimiliki perusahaannya sudah mencapai 3 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp40 triliun di tahun 2016. Menurutnya, laba tersebut sudah mengalahkan pencapaian oleh Petronas.
Untuk mempertahankan posisi tersebut, Pertamina akan meningkatkan investasi jangka panjang. Dwi menjelaskan bahwa Pertamina menargetkan hingga 10 tahun ke depan laba Pertamina bisa menembus angka Rp1.000 triliun.
Salah satu langkah yang akan dilakukan Pertamina, menurut Dwi, adalah dengan meningkatkan sinergi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN), juga meningkatkan koordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).