Jokowi Kritik Industri Jasa Keuangan Jangan Cuma Urus Usaha Besar

Jum'at, 13 Januari 2017 | 14:36 WIB
Jokowi Kritik Industri Jasa Keuangan Jangan Cuma Urus Usaha Besar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait kuota haji di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/1). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo mengajak kepada para pelaku industri jasa keuangan untuk memperhatikan pertumbuhan kredit dan bergerak aktif membantu masyarakat kecil dalam mengembangkan sektor-sektor usaha rakyat. Selain itu, ia juga berpesan agar bantuan kredit diberikan kepada sektor-sektor yang produktif untuk mendorong kesejahteraan rakyat.

"Masih banyak sekali sebetulnya yang bisa ditingkatkan, terutama di sektor-sektor usaha rakyat. Jangan semangatnya kalau urus yang besar-besar. Saya senang yang besar berkembang, tapi saya lebih senang kalau yang kecil ini ikut berkembang. Memang pusing mengurus rakyat. Kredit untuk rakyat itu pusing karena banyak sekali, tapi itulah pekerjaan mulia yang harus kita lakukan untuk mereka," kata Presiden Joko Widodo dalam pertemuan awal tahun dengan para pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Jokowi juga berpesan kepada para pemerintah daerah untuk bersama-sama dengan pemerintah pusat membantu masyarakat kecil agar lebih produktif. Bantuan tersebut salah satunya dapat berupa subsidi bunga yang dapat meringankan beban masyarakat penerima bantuan kredit.

"Yang besar memberikan dukungan kepada yang masih kurang, kenapa tidak bisa? Saya minta kepada Gubernur memberikan subsidi-subsidi bunga kepada yang kecil-kecil tadi dari APBD. Jangan sampai sekarang kita ini senang memberi bantuan-bantuan sosial yang tidak produktif. Berikan bantuan-bantuan itu kepada hal yang produktif, untuk memberikan injeksi kepada masyarakat agar mereka semuanya produktif," lanjut dia.

Baca Juga: Jokowi akan Groundbreaking Bandara Kulon Progo 23 Januari

Terkait dengan upaya peningkatan dan pemberian bantuan kredit, Jokowi menekankan gerak aktif para pelaku industri jasa keuangan. Menurutnya, sudah bukan lagi saatnya menunggu permintaan bantuan, namun semua pihak harus mampu mendata sekaligus menjemput bola.

"Kejar mereka, jangan tunggu mereka. Kalau cuma menunggu tidak akan mereka datang ke bank. Mau buka pintunya saja bingung karena ditutup semua. Kantor bank kok tutup semua? Ya tutup kalau tidak datang kena sensor ya tidak akan terbuka. Banyak yang masih seperti itu. Jadi saya kira Bapak/Ibu dan Saudara-saudara semuanya, kejar mereka, beri mereka," tegas Jokowi.

Gerak aktif tersebut perlu dilakukan agar salah satunya masyarakat juga tidak terjerat hutang pada rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Di sisi lain, sebenarnya pemerintah telah menyiapkan bantuan kredit dengan bunga yang hanya sembilan persen per tahun.

"Jangan sampai mereka ambil kredit dari rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Padahal di perbankan ada bunga yang hanya sembilan persen per tahun. Karena mereka tidak tahu. Kenapa tidak tahu? Karena tidak ada yang memberi tahu," jelas dia.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI