Saham Wall Street Jatuh Usai Konferensi Pers Donald Trump

Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 13 Januari 2017 | 06:31 WIB
Saham Wall Street Jatuh Usai Konferensi Pers Donald Trump
Donald Trump berbicara di depan pendukungnya usai memenangkan pemilihan presiden AS di Giant Center, Hershey, Pennsylvania, 15 Desember 2016. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis (12/1/2017) atau Jumat pagi WIB, dengan Nasdaq menghentikan kenaikan beruntun tujuh hari, karena investor terus mencerna pernyataan Presiden AS terpilih Donald Trump.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 63,28 poin atau 0,32 persen menjadi ditutup pada 19.891,00 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 4,88 poin atau 0,21 persen menjadi berakhir di 2.270,44 poin, dan indeks komposit Nasdaq turun 16,16 poin atau 0,29 persen menjadi 5.547,49 poin.

Para investor terus mencerna komentar Trump. Trump mengadakan konferensi pers pertamanya sejak pemilihan pada Rabu (11/1), dan para analis mengharapkan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang perdagangan, rencana pajak dan stimulus fiskal dari pemerintahan baru. Namun, konferensi berakhir tanpa memberikan rincian tentang kebijakan tersebut.

Saham-saham kesehatan dan bioteknologi jatuh pada Kamis setelah Trump mengkritik industri farmasi. Trump mengatakan industri obat "melakukan sesuatu yang sangat buruk" dengan memberlakukan harga obat sangat mahal," dan menyerukan "prosedur penawaran baru," menurut Wall Street Journal.

Baca Juga: Armin Van Buuren Akan Konser 6 Jam di Jakarta

Pasar juga menunggu dimulainya musim laporan laba emiten kuartal keempat akhir pekan ini, ketika beberapa raksasa keuangan melaporkan angka-angka mereka.

Para pedagang mengikuti secara cermat kurva dari sektor keuangan, yang telah membukukan reli tajam sejak hari pemilihan presiden AS.

Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 pada kuartal keempat 2016 diperkirakan naik 5,7 persen secara tahun ke tahun (YoY), sementara pendapatannya diperkirakan meningkat 4,4 persen.

Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 7 Januari, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 247.000, meningkat 10.000 dari level direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, Kamis.

Rata-rata pergerakan 4-minggu mencapai 256.500, turun 1.750 dari rata-rata direvisi minggu sebelumnya.

Baca Juga: Cina Tangkap 720 Orang Terkait Pencemaran Lingkungan

Dalam laporan terpisah, Departemen mengumumkan bahwa harga impor AS naik 0,4 persen pada Desember, setelah penurunan 0,2 persen bulan sebelumnya, sementara harga ekspor naik pada Desember, meningkat 0,3 persen menyusul penurunan 0,1 persen di November. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI