Suara.com - Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Enoh Suharto Pranoto mengatakan, investor Rusia siap menanamkan investasi senilai lebih dari Rp100 triliun untuk mengembangkan KEK Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan (Sumsel).
"Terdapat sejumlah investor kelas dunia yang ingin berinvestasi dan mengembangkan KEK Tanjung Api-Api, diantaranya Rusia senilai lebih dari Rp100 triliun," ujar Enoh, seperti dilansir dari Antara, Selasa (10/1/2017).
Selain itu, kata dia, investor lain yang menyatakan berminat untuk berinvestasi di KEK Tanjung Api-Api adalah PT Indorama yang berencana investasi senilai puluhan triliun rupiah.
"Juga ada beberapa investor papan atas lainnya yang berminat berinvestasi di KEK Tanjung Api-Api. Karena itu, Dewan Nasional KEK akan mengupayakan implementasi rencana investasi tersebut," terang Enoh.
Baca Juga: Ini 15 Poin Keberatan Ahok atas Saksi Irena
Ia menjelaskan, KEK Tanjung Api-Api terletak di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Memiliki kegiatan utama berupaya industri pengolahan karet, industri pengolahan kelapa sawit, dan industri petrokimia.
"Sesuai targetnya, KEK Tanjung Api-Api akan beroperasi pada Juni 2017 ini. Karena itu, pemerintah terus berupaya mewujudkan target tersebut dengan optimal," papar Enoh.
Data Sekretariat Dewan Nasional KEK mencatat, bahwa dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pemerintah menyelenggarakan kebijakan pengembangan KEK. KEK adalah kawasan tertentu, dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.
Fungsi KEK adalah mendorong pengembangan aktifitas ekonomi tertentu dalam kerangka peningkatan daya saing nasional dibidang-bidang perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi, kemaritiman dan perikanan, pos dan telekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain.
Sampai akhir tahun 2016, terdapat 10 KEK yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP). Dua diantaranya telah diresmikan kesiapan beroperasinya sejak 2015, yaitu Sei Mangkei dengan kegiatan utama industri pengolahan sawit dan karet, dan KEK Tanjung Lesung dengan kegiatan utama pariwisata.
Baca Juga: Rabu Dini Hari, Sumbawa Diguncang Gempa 5 SR
Terdapat enam KEK lainnya yang ditetapkan pada 2014 dan masih dalam tahap pembangunan, yaitu KEK Palu, Bitung, Tanjung Api-Api, Morotai, Mandalika, dan Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Kemudian terdapat dua KEK yang baru ditetapkan pada tahun 2016, yaitu KEK Tanjung Kelayang dan KEK Sorong.