Jokowi Akui Kenaikan Harga Cabai Sulit Dihindari

Senin, 09 Januari 2017 | 12:31 WIB
Jokowi Akui Kenaikan Harga Cabai Sulit Dihindari
Presiden Jokowi meninjau harga cabai di Pasar Kajen, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (9/1/2017). [Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo memenuhi janji yang diucapkan kepada para pedagang di Pasar Kajen, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada 2014 silam. Saat itu, ketika Joko Widodo masih berstatus calon presiden.

Hari ini, Senin (9/1/2017), di sela kunjungan kerjanya ke Kota Pekalongan, Presiden kembali mendatangi pasar tersebut untuk meninjau keadaan pasar serta menyapa para pedagang dan warga yang sedang beraktivitas.

"Saya kembali lagi mau memperbaiki itu (pasar)," terang Presiden kepada para jurnalis usai peninjauan.

Presiden Joko Widodo kemudian menginstruksikan agar dilakukan pembenahan terhadap Pasar Kajen tersebut. Pembenahan tersebut penting untuk dilakukan mengingat peranannya yang besar dalam mempromosikan produk-produk lokal.

Baca Juga: Jokowi Sebut Cuaca Buruk Jadi Sebab Harga Cabai Rawit Meroket

"Saya hanya ingin memerintahkan agar pasar ini direhab, terutama lantai kemudian pengelolaan mengenai kios di dalamnya. Ini mau disiapkan Pak Bupati dulu, nanti kalau bisa pakai anggaran tahun ini atau paling tidak maksimal tahun depan. Karena Pasar Induk Kajen ini penting sekali bagi produk-produk di sekitar Pekalongan," terang Presiden kepada para jurnalis usai peninjauan.

Dalam peninjauannya tersebut, Kepala Negara yang didampingi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, sempat bertanya kepada para pedagang mengenai omzet penjualannya. Sejumlah pedagang mengaku bahwa penjualan di pasar yang menampung hingga 1.759 pedagang tersebut sangatlah ramai. Pembenahan pasar pun kemudian ditargetkan oleh Presiden dapat diselesaikan selambat-lambatnya pada tahun depan.

"Maksimal tahun depan rampung. Di dalam tadi saya tanya ke pedagang omzet sangat ramai. Paling hanya perlu penataan kios dan lantai saja," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya pada 2014 silam Presiden Joko Widodo, yang saat itu masih menjadi calon presiden. "Sekarang yang penting adalah membuat pasar-pasar tradisional bersih sehingga tidak kalah dari supermarket modern. Oleh sebab itu, tidak hanya Pasar Kajen yang bersih tapi juga semua pasar tradisional di Pekalongan, semua pasar di Indonesia," ucapnya saat itu.

Menurutnya, pasar tradisional merupakan pusat pengembangan ekonomi mikro. Berbagai kebutuhan yang ada di pasar merupakan produk-produk masyarakat kecil dan menengah sehingga membantu perekonomian mereka.

"Di pasar tradisional seperti Pasar Kajen ini tempat dipasarkannya produk-produk petani dan nelayan," terang Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ketika itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI