Persoalan irigasi dan lahan merupakan salah satu bonggol dari persoalan kesejahteraan rakyat. Dua persoalan tersebut juga menjadi pokok dari pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Untuk itu, pemerintah akan memusatkan perhatian pada rehabilitasi irigasi. Pemerintah tengah me-review keterkaitan antara irigasi primer, sekunder, dan tersier.
“Kita tahu bahwa irigasi primer merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Sementara irigasi sekunder (tergantung luasannya) dan tersier diurusi Pemerintah Daerah. Kita coba me-review ketiganya, supaya tahu kendalanya dan tepat menyikapinya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasutionsaat meninjau Daerah Irigasi Delta di Sidoarjo sebagai rangkaian acara kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, pada Kamis-Sabtu (5-7/1/2017).
Menurut Darmin, Indonesia sebenarnya sudah dekat dengan swasembada pangan. Hanya kondisinya belum stabil. "Kita butuh sedikit di atas swasembada tapi stabil," katanya sembari menambahkan pemerintah akan fokus pada pengembangan tanaman padi, jagung, tebu, dan hortikultura.
Ekonomi Digital untuk Kewirausahaan
Darmin memulai kunjungan kerjanya dengan mengunjungi Perusahaan Industri Pertahanan dan Keamanan Indonesia (Industri Senjata) PT Dahana yang bekerja sama dengan PT Sari Bahari di Malang, Jawa Timur. Industri ini mampumemproduksi roket-roket dan bom yang tak kalah dengannegara lain.
Selanjutnya, rombongan menteri ini meluncur ke UniversitasBrawijaya (UB). Agenda pertama di kampus UB ini adalahOrasi Ilmiah bertajuk “Pengembangan Ekonomi Digital untuk Mendukung Kewirausahaan. Acara kemudian dilanjutkan dengan Diskusi Kebijakan Pemerintah dengan Akademisi danKepala Daerah, bertempat di Gedung Widyaloka UB.
Darmin berpesan, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih berdaya saing melalui pengembangan wirausaha dan sektor digital, dibutuhkan kerja sama semua pihak. Tidak hanya pemerintah, tapi juga dunia usaha, akademisi, dan masyarakat luas untuk menciptakan ekosistem yang kondusif.
Baca Juga: E-Commerce Indonesia Jangan Hanya Berhenti Sebagai Pasar Semata
Rangkaian acara kunker selanjutnya berupa peninjauanSituation Room Pengendalian Daerah Aliran Sungai BrantasPerusahaan Umum Jasa Tirta I.
“Kita sudah mengunjungi kantor Perum Jasa Tirta I. Kita sudah lihat seperti apa manajemen yang sudah dimonitordengan elektronik, seperti apa permukaan dan debit air di irigasi primer,” kata Menko Perekonomian.
Menurut Darmin, kondisi irigasi primer sebagian besar masihbaik, tapi lain cerita untuk irigasi sekunder dan tersier. Tentukondisi tersebut akan mempengaruhi bagaimana irigasi yang kita punya mengairi sawah-sawah Indonesia. Hal inilah yang akan menjadi salah satu fokus pemerintah.
Kemudian, launching agrosegar.com sebagai e-commerce untuk produk UMKM di Kota Wisata Batu menjadi agenda ke-5 dalam kunjungan di hari pertama ini. Kerjasama dan inisiatif seperti agrosegar.com ini juga diharapkan dapat semakin menyebar luas. Dengan demikian, akan semakin banyak daerah yang memiliki kemudahan akses untuk memasarkan potensi dan keunggulan wilayahnya secara online dan borderless.
“Saya ucapkan selamat atas keberhasilan launching platformagrosegar.com hari ini. Tapi kita juga harus pikirkan platform di beberapa Kabupaten/Kota lain. Sehingga kita bukan hanya menjadi pasar orang lain. Termasuk dalam hal TeknologiInformasi dan Komunikasi seharusnya kita bisamentransformasikan menjadi sesuatu yang produktif,” kata Darmin.
Lestarikan Mata Air
Di hari kedua kunjungan kerjanya, Menko Darmin memulaidengan meninjau Mata Air di Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu. Arboretum Sumber Brantas adalah daerahkonservasi penyelamatan mata air yang dilakukanPerusahaan Umum Jasa Tirta I. Lahan seluas 19 hektardigunakan sebagai lahan konservasi dengan daya tampungpenanaman pohon sebanyak 10.000 pohon. Tujuannyaadalah untuk melestarikan sumber mata air Sungai Brantasdan pengumpulan berbagai tanaman langka dan tanamankeras lainnya.
Perjalanan dilanjutkan ke Koperasi Sinau Anandani Ekonom(SAE) di Pujon, Malang. Koperasi SAE merupakan koperasisusu terbesar di Jawa Timur. Kerja sama Nestle dan koperasiini untuk peternakan yang berkelanjutan, serta berfokus padaPakan, Ternak, Populasi dan Genetik.
“Ini harus ada solusi untuk air, pakan dan kandang. Untukpakan dan kandang kita perlu upayakan agar bisamenggunakan KUR. Kita akan coba hitung seperti apa siklusnya, khusus untuk peternakan. Untuk itu, juga perludisiapkan modelnya,” terang Darmin.
Menko Perekonomian beserta 4 Menteri lainnya jugamengunjungi Pabrik Pengolahan Susu Greenfields Malang.Selanjutnya sebagai acara penutup, Menko Perekonomianmeluncur ke Sidoarjo untuk meninjau Daerah Irigasi Delta, yang juga sebagai Juara ke-3 Pemilihan Lomba Operasi danPemeliharaan (O&P) Daerah Irigasi Teladan Tingkat NasionalTahun 2016.
Jangan Konversikan Sawah
Persoalan lain yang sedang dikaji pemerintah adalahmengenai penggunaan lahan di setiap pulau. Untuk itu, Darmin sempat berpesan kepada Pemda setempat “Tolongditahan konversi lahan sawah menjadi bukan sawah. Kita harus bisa mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.Hanya dengan begitu kita bisa mempertahankannya dan swasembada akan berjalan dengan lebih baik. Mudah-mudahan kita lebih cepat mensejahterakan rakyat kita danmemenuhi kebutuhan pangan kita,” harap Darmin.
Secara keseluruhan, semua kunjungan kerja yang dilakukanMenko Darmin beserta rombongan ini adalah untukmengecek situasi di lapangan secara langsung, terutamayang berkaitan dengan masalah pangan, irigasi, danperdagangan.
Dalam kunjungan kerja (kunker) ke Jatim ini, Menko Perekonomian didampingi Menteri Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasidan Informatika Rudiantara, Menteri PerdaganganEnggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Staf Khusus Bidang Informasi – Juru Bicara Presiden Johan Budi, Gubenur Jawa Timur (Soekarwo), Pimpinan PemerintahDaerah (Pemda) setempat, dan pejabat Kementerian/Lembaga terkait. Kunker ini meninjau 5 tempat yaitu Batu, Malang, Sidoarjo, Surabaya, dan Mojokerto.