Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan bahwa akibat kenaikan harga komoditas tersebut, daya beli masyarakat juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kondisi normal. Kenaikan tersebut disebabkan kurangnya pasokan dari daerah penghasil.
"Pasokan berkurang 50 persen dari angka normal, sementara daya beli masyarakat turun hingga 40 persen. Kenaikan terjadi hampir di semua daerah, bahkan Jawa Barat yang merupakan daerah penghasil juga mengalami kenaikan cukup tajam," kata Abdullah. (Antara)