Sejalan dengan visi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia, pemerintah telah meluncurkan Paket Kebijakan XIV yaitu Peta Jalan e-commerce. Secara garis besar Peta Jalan e-commerce berusaha meningkatkan keterbukaan bagi semua pihak serta memberikan kepastian dan perlindungan bagi kepentingan nasional, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), maupun start-up.
Peta Jalan e-commerce juga diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional dan secara bersamaan memberikan ruang sebesar-besarnya untuk produk dan pelaku lokal “bermain” lebih luas secara global.
Sebuah inisiatif yang baik datang dari Pemerintah Kota Batu bersama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Bank Negara Indonesia (BNI). Inisiatif baik tersebut berupa upaya mendorong pengembangan pasar produk hasil pertanian dan UMKM melalui platform digital e-commerce bernama agrosegar.com.
“Inisiatif pengembangan agrosegar.com merupakan sebuah langkah strategis bagi daerah untuk dapat membangun branding/citra positif melalui showcase produk unggulan. Besar harapan ke depan, platform ini tidak terbatas pada produk hasil pertanian, tetapi juga produk unggulan lainnya,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat meresmikan agrosegar.com, yang diselenggarakan pada Kamis (5/1/2016) di Kota Batu Jawa Timur.
Baca Juga: HIPMI Ingin Roadmap E-Commerce Jadi Solusi Pengusaha Digital
Turut hadir dalam acara ini antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, Menteri Perdagangan Enggartiato Lukita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Staf Khusus Bidang Informasi – Juru Bicara Presiden Johan Budi, Gubernur Provinsi Jawa Timur Soekarwo, Walikota Batu Eddy Rumpoko, dan pejabat Kementerian/Lembaga lainnya.
Bagi Darmin, peluncuran agrosegar.com ini baru merupakan langkah awal. Inovasi sebaiknya tidak berhenti hanya di awal peluncuran portal. Pemerintah pusat akan terus mendorong agar Pemerintah Kota Batu bekerjasama dengan banyak pihak. Sehingga portal ini benar-benar membawa manfaat bagi Kota Batu dan khususnya bagi para petani dan UMKM.
Selain itu, pemanfaatan platform digital ini tentunya belum populer di kalangan petani. Salah satu kunci utama yang dibutuhkan adalah sosialisasi mengenai benefit yang didapat dengan memanfaatkan platform digital/online. Serta juga perlu ditindaklanjuti dengan memberikan pelatihan pengunaan dan pemanfaatan aplikasi ini kepada para petani.
“Demikian pula konten aplikasi ini harus dibuat lebih mudah dan sederhana sesuai dengan cara berpikir petani, mudah dijangkau oleh para petani dan konsumen karena kesederhanaan fiturnya,” tambahnya.
Tantangan lain adalah meningkatkan kualitas layanan dan transaksi digital yang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti logistik, infrastruktur, pendanaan, dan sebagainya. Hal ini memerlukan kerjasama semua pihak, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) / Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk developer/penyedia layanan.
Kerjasama dan inisiatif seperti ini juga diharapkan dapat semakin menyebar luas. Dengan demikian, akan semakin banyak daerah yang memiliki kemudahan akses untuk memasarkan potensi dan keunggulan wilayahnya secara online dan borderless.