Inilah Capaian Program Satu Juta Rumah Sepanjang 2016

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 06 Januari 2017 | 03:00 WIB
Inilah Capaian Program Satu Juta Rumah Sepanjang 2016
Komplek perumahan subsidi di Citayam, Bogor, Jawa Barat. [Suara.com/Syaiful Rachman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di bidang perumahan, Kementerian PUPR di 2016 berhasil mencatat capaian Program Satu Juta Rumah yang mencapai angka 805.169 unit rumah. Berdasarkan data yang dimiliki Ditjen Penyediaan Perumahan, untuk pembangunan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mencapai angka 569.382 unit. Sedangkan rumah non MBR terbangun sebanyak 235.787 unit rumah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerangkan, adanya peningkatan jumlah capaian pembangunan rumah di tahun 2016 lalu diharapkan dapat terus memacu pembangunan rumah di Indonesia. Selain pasar perumahan yang terbuka cukup luas, pemerintah pun terus mendorong peran serta aktif dari para pemangku kepentingan bidang perumahan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah ini.

“Jika tahun 2015 lalu jumlah capaian Program Satu Juta Rumah sekitar 700 ribuan unit dan 2016 ini mencapai lebih dari 800 ribu unit atau 805.169 unit rumah, maka tahun 2017 ini kami lebih optimis program ini bisa terus ditingkatkan. Apalagi kebutuhan rumah bagi masyarakat di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya," kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Kamis (5/1/2017).

Kementerian PUPR pada 2016 juga telah memulai tugas khusus untuk membangun Wisma Atlit di Kemayoran dan Jakabaring (Sumsel) sebagai persiapan menyambut ASIAN Games pada 2018 dan ditargetkan selesai tahun ini.

Baca Juga: Menteri PUPR Pastikan Program Satu Juta Rumah Dilanjutkan di 2017

Sementara untuk mendukung pengembangan kawasan permukiman, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya berhasil menyelesaikan pembangunan SPAM yang tersebar di sejumlah daerah, yakni SPAM Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Jawa Tengah, SPAM Mataram, SPAM Pontianak Tahap 1.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada tahun 2016 lalu juga mendapatkan tugas khusus untuk melakukan rehabilitasi sejumlah bangunan penting di Indonesia, yakni rehabilitasi venue olahraga Gelora Bung Karno yang diperuntukkan untuk ASIAN Games 2018 dan menyelesaikan perbaikan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang semuanya berhasil rampung pada Desember 2016.

Pembangunan PLBN, kata Menteri Basuki dilakukan sebagai negara besar, Indonesia harus mengelola perbatasan dengan baik. "PLBN tidak hanya pos perbatasan, tapi dibalik itu kita ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi di perbatasan," katanya.

Kementerian PUPR sendiri akan melanjutkan pengembangan kawasan perbatasan setelah selesainya bangunan PLBN yang disebut sebagai tahap I. Untuk tahap II akan dibangun mess pegawai, asrama, pasar yang dimulai Desember 2016 dan akan selesai tahun 2017.

"Kita akan bangun pasar di 7 PLBN tujuannya untuk menciptakan kegiatan ekonomi di perbatasan sehingga penduduk dari negara seberang juga bisa membeli barang dari negara kita," tambah Menteri Basuki.

Tercatat Kementerian PUPR juga melakukan revitalisasi di Istana Kepresidenan Bogor, Penataan Kawasan Strategis di Keraton Mangkunegara Jawa Tengah dan Keraton Kasunanan Solo Jawa Tengah serta bangunan pendukung Kebun Raya di Banua, Batu Raden dan Cibodas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI