Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Desember 2016 sebesar 101,49 atau naik 0,18 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,53 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,36 persen.
"Pada Desember 2016, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan tertinggi (1,60 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan terbesar (1,08 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, dalam keterangan resmi, Selasa (3/1/2017).
Pada Desember 2016 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,42 persen disebabkan oleh naiknya seluruh kelompok penyusun indeks konsumsi rumah tangga.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Desember 2016 sebesar 110,72 atau naik 0,35 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Baca Juga: November 2016, Kunjungan Turis Asing Capai 1 Juta
Desember 2016 Harga Grosir Naik 0,56 Persen
Pada Desember 2016 Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen naik sebesar 0,56 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,97 persen.
IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada Desember 2016 naik sebesar 0,15 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas batu bata sebesar 0,83 persen, besi lainnya 0,80 persen, genteng dan atap lainnya 0,54 persen, batako 0,54 persen, dan bak dan tangki 0,52 persen.
"IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal pada November 2016 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen, 0,50 persen, dan 0,08 persen terhadap bulan sebelumnya," pungkas Suhariyanto.